Pekalongan - Permasalahan kelangkaan pupuk dan
permainan harga jual penyubur tanaman dinilai menghambat masa tanam
padi. Untuk menjaga ketahanan pangan dan mencapai swasembada di
Kabupaten Pekalongan, Kodim 0710 Pekalongan menerjunkan anggota
memberikan pendampingan kepada petani.
Hal
itu seperti dikatakan Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Muhammad Ridha,
pada kesempatan melakukan tanam padi serentak, bersama petani di
Kecamatan Bojong, dan meninjau pelaksanaan panen di Kecamatan Kesesi.
Menurut
Dandim, saat ini pemerintah sedang mencanangkan swasembada pangan, dan
menegaskan tidak ada kelangkaan pupuk di daerah-daerah, utamanya daerah
yang masih menjadi lumbung padi, seperti Kabupaten Pekalongan.
"Sehingga
TNI memang serentak melakukan kegiatan pendampingan terhadap petani,
dan Kodim 0710 Pekalongan juga melakukan hal serupa, agar petani lebih
termotivasi dan lebih giat dalam rangka ketahanan pangan untuk mencapai
swasembada pangan," kata Dandim.
Disebutkan,
Kodim 0710 Pekalongan akan menerjunkan seluruh Babinsa untuk memberikan
pendampingan kepada petani mulai dari masa tanam, hingga panen.
Sehingga musim tanam pertama di tahun 2018 ketahanan pangan aman.
Tak
hanya melakukan pengamanan terhadap tanam saja, anggota yang
diterjunkan di tengah-tengah petani juga akan memantau kestabilan harga,
sehingga gabah dari petani dapat dibeli dengan harga baik, dan tidak
terjadi ketimpangan.
"Kami juga nantinya akan
mengawal pada saat petani menjual gabah yang dihasilkan, agar tidak
terkena permainan harga. Dan petani masih tetap mendapatkan harga jual
bagus, sesuai dengan varietas yang ada," tandas Ridha.
Kemudian,
terhadap instruksi pemerintah tidak ada kelangkaan pupuk di lapangan,
Kodim 0710 Pekalongan akan melakukan pemantauan terhadap keberadaan
pupuk. Termasuk meminta petani melaporkan segera apabila terjadi
kelangkaan di pasaran.
Posting Komentar