Lantamal V (1/6),—Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., menghadiri upacara memperingati Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di Halaman Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo No 7, Surabaya, Jum’at (1/6).
Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, S.H., M.H., menjadi Inspektur Upacara dengan Komandan Upacara dipercayakan kepada Letkol Laut (P) Yunus Azis Zaenal, SH,MTR, Hanla., yang menjabat sebagai Komandan KRI. Nanggala-402.
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat teras di Jawa Timur antara lain Ketua DPRD Jawa Timur, Wakil Gubernur AAL, Komandan Pusnerbal Juanda, Komandan Pasmar II, Komandan STTAL, Kepala Pengadilan Tinggi Jatim, Sekertaris Daerah Provinsi Jatim, Wadan Kodiklatal, Kasgartap III/Surabaya, Danguspurla Koarmada II, Wakapolda Jatim, Asmin Kasgartap III/Sby, Dansatpom mewakili Danlanud Sby serta tamu undangan lainnya.
Pasukan upacara terdiri dari satu SST Korsik Satpol PP Pemprov Jatim, satu peleton Taruna AAL, satu Kompi gabungan TNI AD, TNI AL, TNI AU, satu Kompi Polri Polda Jatim, satu Kompi gabungan Korpri. Dinas pertanian, Sekwan DPRD, Dinas Perpustakaan, satu Kompi gabungan Bela Negara, Menwa UPN, satu Kompi Pelajar SMU/SMK,SMU Ipems, satu Kompi SMU/SMK Indo Baruna, Kompi Pramuka dan satu Kompi gabungan Karang Taruna,Tagana.
Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam amanatnya yang dibacakan Gubernur Jatim mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya.
Upacara ini lanjut Prrsiden, meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilali-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
Adalah jiwa besar para Founding Fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong.
Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembina Ideologi Pancasila.
Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa.
“Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia. Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila, semua anda Indonesia, semua anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila,” pungkasnya