Pekalongan – Tradisi syawalan di kota pekalongan tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya,karena selain tardisi pemotongan lopis raksasa juga banyak kegiatan lain yang di gelar yang antara lain, festival balon udara,kirab budaya jarik jlamprang 99 dan pentas seni yang di gelar mulai tanggal 21 sampai dengan 22 juni 2018.
Dandim 0710 pekalongan Letkol Inf Muhammad Ridha yang memang bukan asli orang pekalongan mengungkapkan,menurutnya menjadi hal yang sangat menarik, karena perayaan syawalan di kota pekalongan ternyata banyak hal yang unik dan menarik yang merupakan budaya asli pekalongan.
“Ada hal unik dan menarik yang dilakukan masyarakat Kota Pekalongan tepatnya di kel.Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara untuk menyambut bulan Syawal. Yaitu dengan cara membuat lopis kemudian dibagikan ke masyarakat,”Terang Dandim.
Diketahui lopis merupakan makanan tradisional berbahan beras ketan yang dibungkus daun pisang kemudian ditanak.
Namun bukan lopis biasa yang dibagikan ke masyarakat, melainkan lopis raksasa dengan berat 1652 kilogram dan tinggi 188 centimeter serta diameter 86 centimeter.
Pembuatan lopis tersebut melibatkan ratusan masyarakat dan memerlukan bahan bakar berupa kayu sebanyak 8 kubik untuk menanak lupis selama 4 hari 5 malam.
Lopis tersebut sangat ditunggu oleh masyarakat, tak hanya masyarakat sekitar yang berdesakan untuk mendapatkan sepotong lopis bahkan masyarakat luar daerah juga ikut memenuhi lokasi pembagian lupis tersebut.
Untuk acara pemotongan lopis sendiri secara simbolis di awali oleh Walikota pekalongan dilanjutkan oleh Dandim 0710 Pekalongan Letkol nf Muhammad Ridha serta jajaran Forkompinda Kota Pekalongan.
“Kita berharap dengan banyaknya kegiatan syawalan yang banyak melibatkan masyarakat dan semua elemen yang ada di kota pekalongan ini akan bisa menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta cinta akan NKRI,” imbuh Dandim. red(rusg99)