PK. BIMA – “Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya” merupakan salah satu kewajiban bagi anggota TNI dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini juga berlaku bagi personel Komando Distrik Militer (Kodim)1608/Bima.
Ketika mendengar ada warga masyarakat di wilayah tugas tanggung jawabnya telah puluhan tahun lumpuh dan hanya dirawat di rumah tanpa kunjung sembuh, hati Komandan Kodim (Dandim) 1608/Bima jadi tergerak.
Berawal dari postingan salah satu warga tentang seorang warga bernama Abdul Hamid (63) yang telah menderita lumpuh selama 20 tahun dan belum memperoleh perawatan semestinya. Komandan Kodim (Dandim)1608/Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra segera memerintahkan 3 orang anggotanya yaitu Sersan Mayor (Serma) Ibrahim (Danpos Koramil Belo), Sersan Dua (Serda) Hasan (Babinsa Tonggorisa), dan Sersan Satu (Sertu) Faris (Babinsa Tente) untuk mengecek kabar tersebut.
“Saya harus pastikan kebenaran berita tersebut, karena terkadang yang beredar di Medsos justru lebih banyak berita hoax-nya, namun setelah dicek oleh anggota, ternyata benar sakit lumpuh, maka saya perintahkan agar Bapak Abdul Hamid segera dibantu secara maksimal dan jika memungkinkan segera evakuasi,” jelas Letkol Bambang Kurnia.
Hal itu diamini oleh Serma Ibrahim, yang menyatakan bahwa Abdul Hamid mengalami lumpuh yang sangat lama dan hanya dirawat di rumah.
Dari penjelasan keluarganya, diketahui bahwa Abdul Hamid yang menderita kelumpuhan itu, selama 20 tahun hanya dirawat oleh kedua anaknya secara tradisional dan belum pernah mendapatkan pengobatan medis.
Dari pihak keluarga juga menyampaikan jika ada tawaran bantuan dari Dinas Sosial maupun berbagai pihak, tapi semua itu ditolak oleh Abdul Hamid, dengan alasan ia merasa sangat kesakitan bila menggerakkan kakinya.
Mengetahui hal itu, Babinsa beserta Kepala Desa Tonggorisa melakukan pendekatan, membujuk dan meyakinkan Abdul Hamid dan keluarganya. Akhirnya pihak keluarga menyampaikan bahwa Abdul Hamid bersedia dirawat dan diobati secara medis.
“Setelah keluarga menyetujui, maka selanjutnya atas perintah Dandim, saya berkoordinasi dengan Camat dan Kades untuk menyiapkan kelengkapan administrasi, termasuk KTP pak Abdul Hamid” jelas Serda Hasan Babinsa Tonggorisa.
Saat itu, Abdul Hamid belum memiliki KTP namun hanya memiliki Kartu Keluarga. Selama perawatan di rumah, secara bergantian kedua anaknya merawat dengan penuh perhatian.
“Mereka merawat bapaknya di rumah panggung yang terlihat kotor dan agak bau, meski masih dikategorikan layak huni. Namun dengan adanya kandang kambing di bagian bawah rumah panggung, maka terlihat tidak sehat,” kata Serma Ibrahim, Danpos Koramil Belo.
Sebelumnya, Abdul Hamid hanya bisa berbaring di bagian dalam rumah, namun saat terjadi gempa bumi tahun lalu, karena takut, Abdul Hamid dibaringkan di serambi luar rumah, sampai sekarang.
“Meski lumpuh di bagian
pinggang ke bawah, beliau masih bisa
menggerakkan kepala dan tangannya, serta berbicara normal,” ujar Serma Ibrahim.
Setelah mendapat laporan dari anak buahnya yang ditugaskan untuk mengurus Abdul Hamid, Dandim 1608/Bima berkordinasi dengan Kepala Dinas Sosial dan Kepala RSUD Kabupaten Bima untuk penanganan lebih lanjut terhadap Abdul Hamid.
Akhirnya, Jumat (27/7/2018) pagi, Abdul Hamid dievakuasi ke RSUD Kabupaten Bima dengan menggunakan ambulan dari Kodim.
“Kami bersama dengan Unit kesehatan Kodim, UPT Kesehatan Palibelo dr. Syaiful, Kades Tonggorisa, dan pemuda setempat yang membantu proses evakuasi, membawa pak Abdul Hamid ke RSUD dengan memakai ambulan dinas. Kini pak Abdul Hamid sudah dirawat dan semoga mendapatkan pelayanan yang terbaik,” ujar Danpos Koramil Belo, Serma Ibrahim.