Surabaya, PK – Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Doni Monardo menjadi salah satu pembicara dalam ajang Indo Water, Indo Waste, dan Indo Renergy 2018 Expo. Acara yang diselenggarakan pada sebuah gelaran pameran Tekhnologi Limbah pada 28–30 Juni bertempat di Grand City, Surabaya.
Doni datang ke acara tersebut dengan didampingi oleh Analis Kebijakan Bidang Rencana Kontinjensi Politik dan Keamanan Kolonel Arh Dr. Budi Pramono S.IP, M.M., M.A., serta Kolonel Arh Hasyim Lalhakim, S.E.,M.M.
Dalam kesempatan tersebut Sesjen Wantannas memaparkan pengalaman dan temuannya terkait polusi dan pencemaran sungai Citarum. Sesjen memaparkan bahwa kerusakan air sungai Citarum sudah sedemikian parah.
Sesjen memaparkan bahwa Citarum tercemar oleh lebih dari Sekitar 35.5 ton/hari Tinja Manusia, 56 ton/hari tinja hewan, 20.462 ton/hari sampah, 330.000 ton/hari limbah industri, serta berbagai limbah medis seperti Kantong Darah (HIV & penyakit lain), Alkap Medis Pasca Operasi dan bahkan anggota Kodam III Siliwangi yang bertugas membersihkan sungai Citarum menemukan Potongan Organ / Tubuh Manusia yang dibuang ke Sungai Citarum. Masih dalam paparannya sesjen juga menjelaskan langkah penanganan untuk membersihkan sungai Citarum yang kini sedang dilakukan oleh pemerintah.
Pameran tersebut menampilkan lebih dari 250 peserta pameran dari 30 negara termasuk dari Amerika / Eropa, China, India, Swedia, Korea, Malaysia, Singapura, Belanda, Denmark, dan Taiwan pada isu terbaru dari pengumpulan sampah ke pembuangan limbah berbahaya, serta program daur ulang sampah kota untuk operasi TPA modern. Menurut Agung, potensi penggunaan teknologi pengadaan air maupun limbah untuk industri di Jawa Timur sangat besar. Hal itu dilatarbelakangi banyaknya kawasan industri yang tersebar di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik.(AD)