Lombok, 6 Juli 2018 (Humas Bakamla)— Kepala Bakamla Laksdya TNI (Purn) Ari Soedewo, S.E., M.H. diwakili Direktur Kebijakan I.G.N.A. Endrawan, S.H., M.H. membuka acara Forum Group Discussion (FGD) III di Hotel Jayakarta, Lombok, NTB, kemarin.
Kepala Bakamla RI dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Kebijakan antara lain mengatakan, penanganan terhadap segala bentuk ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan secara bersinergi dan terintegrasi menjadi perhatian Bakamla. Fokusnya adalah pada tugas Bakamla, yaitu Patroli Keamanan dan Keselamatan di Laut dengan mengedepankan sinergitas antar seluruh instansi terkait yang didukung peralatan teknologi informasi, jelasnya lebih lanjut.
FGD ke-3 yang digelar Direktorat Kebijakan Bakamla di Lombok ini menghadirkan tiga nara sumber yaitu Staf ahli dari Pokja Bakamla, Danlanal Mataram dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB. Setidaknya ada 20 peserta yang hadir dalam forum diskusi bertema “Peningkatan Sinergitas Antara Bakamla dengan Instansi Terkait dan Masyarakat Maritim Dalam Rangka Menangani Permasalahan Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan Keamanan dan Keselamatan Guna Terwujudnya Wilayah Perairan dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia Yang Aman, Damai Sejahtera dan Lestari” ini.
Peserta yang hadir antara lain dari unsur Kejaksaan, Polair NTB, Hubla, PSDKP, INSA, dan masyarakat maritim wilayah Lombok.
Dari hasil diskusi seluruh peserta sepakat bahwa sinergi antar semua instansi terkait di laut sangat diperlukan guna mewujudkan keamanan dan keselamatan di laut. Semua sepakat bahwa egosektoral adalah penghambat yang harus dipupus demi menjaga keamanan dan keselamatan perairan Indonesia yang sangat luas ini, sehingga dapat mendukung tercapainya cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.