Halim Perdanakusuma – Dispenau (5/7). Puji-pujian dalam Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) bukan ditujukan kepada manusia semata, melainkan kepada Sang Pencipta. Oleh sebab itu, puji-pujian yang dipersembahkan hendaknya tidak hanya indah didengar, tetapi juga perlu didasari oleh hati yang tulus ikhlas memuliakan Tuhan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., dalam sambutannya saat membuka Pesparani ke XX tahun 2018 di Gedung Puri Ardhya Garini, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Lebih lanjut Kasau mengatakan, melalui kegiatan Pesparani, umat Kristiani diharapkan mengingat kembali akan kebesaran Tuhan, mensyukuri segala rahmat dan karunia yang telah diterima, serta berusaha melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini.
Menurutnya, dalam perlombaan Pesparani tentunya ada yang menang dan ada pula yang kalah, namun yang lebih penting adalah bagaimana para peserta dapat menjalin keakraban dan kebersamaan sesama peserta, sehingga mampu tercipta rasa persatuan dan kesatuan dalam wadah organisasi TNI Angkatan Udara.
“Sebagai insan Swa Bhuwana Paksa, harus mampu menjadi pionir dalam kerukunan hidup bermasyarakat. Saat timbul permasalahan dan dinamika di lapangan, harus mampu mengajak masyarakat dalam menyelesaikan secara santun dan beradab, serta menjauhi segala bentuk anarkis dan kekerasan,” jelas Kasau.
Sebelum mengakhiri sambutanya Kasau menegaskan bahwa pada kegiatan Pesparani ini yang perlu ditekankan adalah netralitas dan profesionalitas tim juri harus dijunjung tinggi sehingga akan terpilih pemenang yang terbaik.
Setiap penampilan akan dinilai oleh lima juri yaitu Pastor Aloysius Susilo Wijoyo,Pr , Marlina Deasy, Albertus Magnus Putut Prabantoro, Hanna M. Prihantoro dan Arnoldus Isaak Apituley dengan materi penilaian meliputi intonasi, sound quality, fudelity to the score, dan overall artistic impression.
Pesparani ke-XX yang bertemakan “Mari Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia” diikuti oleh 12 kontingen yang terdiri dari Makoopsau II, Koharmatau, Kodiklatau, Korpaskhas, AAU, Kohanudnas, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Abdul Rachman Saleh, Lanud Roesmin Nurjadin, Denma Mabesau, Lanud Soewondo dan Lanud El Tari. Setiap peserta akan menyanyikan tiga lagu yaitu lagu wajib dengan judul Mari Amalkan Pancasila, lagu pilihan dan lagu etnik.
Kegiatan yang diselenggarakan sehari ini ditandai dengan penyerahan piala bergilir dari Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh sebagai juara Pesparani XIX dua tahun lalu kepada Kasau yang kemudian diserahkan kepada panitia untuk diperebutkan kembali.