Surabaya, 27 Juli 2018 ,.Memasuki hari ketiga Latihan Search and Rescue (SAR) di Laut Tahun 2018, Pasopslat Satgas Latsar Mayor Laut (P) Dahana Ali Perkasa menyampaikan skenario Latsar Koarmada II yang dituangkan dalam Pra Tactical Floor Game (TFG), bertempat di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Komando dan Latihan Koarmada II Surabaya, Senin (30/07/2018).
Pasopslat dalam penjelasannya menyampaikan, dalam latihan kali ini akan diskenariokan KMP. Nusantara yang diperankan oleh KRI Teluk Sampit (TSP) – 515 mengalami kebakaran di Laut Jawa, kemudian dilaksanakan langkah dengan mengirimkan Distress Signal dan melaksanakan upaya pemadaman oleh seluruh pengawak. Karena keterbatasan alat yang dimiliki, api yang membakar KMP. Nusantara semakin membesar.
Kantor SAR (Kansar) Surabaya yang menerima Distress Signal dari KMP. Nusantara segera melaksanakan koordinasi dengan Basarnas untuk dilaksanakan tidakan SAR terhadap KMP. Nusantara. Mengetahui adanya laporan dari Kansar Surabaya, melalui prosedur komunikasi Basarnas memohon bantuan kepada Pangarmada II untuk mengerahkan unsur SAR Koarmada II untuk melaksanakan pencarian dan penyelamatan terhadap KMP. Nusantara.
Tidak perlu waktu lama, Pangkoarmada II segera membentuk Satgas SAR dan menunjuk Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmada II Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya Atmaja, S.E. selaku Dansatgas.
Berdasarkan perintah dari Pangkoarmada II, Dansatgas segera berkoordinasi dengan Kansar Surabaya dan Quick Response Team (QRT) dalam rangka pengerahan unsur SAR yang terdiri dari Kapal KPLP, Kapal Bea Cukai, Kapal Polair, serta 3 unsur KRI bawah kendali operasi Basarnas yaitu KRI Mandau (MDU) – 621, KRI Tongkol (TKL) – 813, KRI Diponegoro (DPN) – 365 dengan satu unit Helly onboard di atas KRI. Selain unsur tersebut, satu unit Pesawat Udara (Pesud) jenis intai maritim dari Puspenerbal juga disiagakan untuk melaksanakan operasi tersebut.
Pesud bergerak dari Base Ops Puspenerbal untuk melaksanakan pencarian.
Setelah mendapatkan koordinat dari KMP. Nusantara unsur Pesud segera mengidentifikasi lokasi, menjatuhkan Smoke Signal, Life Jacket, Riding Buoy dan melaporkannya kepada Dansatgas SAR. Berdasar laporan koordinat dari unsur Pesud, dan segera unsur-unsur kapal bergerak menuju KMP. Nusantara untuk melaksanakan pemadaman dan melaksanakan penyelamatan kepada pengawak KMP. Nusantara yang sebelumnya telah menceburkan diri di laut.
Unsur Helly yang onboard di KRI DPN – 365 melaksanakan Medical Evacuation (Medevac) kepada korban-korban yang kritis dan harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit RSAL dr. Ramelan.
Pada kesempatan yang sama, seluruh peserta dan pelaku Latsar di Laut Tahun 2018 menerima pembekalan tentang pedoman keselamatan dan pengantar pertolongan di air, serta teknik Defend And Release dalam pertolongan korban di laut yang disampaikan oleh instruktur Basarnas Pengda II/C Johan Saptadi.