PK. Jakarta,. — Tahun 2018 merupakan tahun penuh prestasi bagi TNI AD, tidak hanya pada perlombaan bergengsi kemiliteran, para prajurit TNI AD berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di panggung Internasional.
Seperti yang dilakukan oleh Praka Yusri anggota Paldam XIV/Hasanuddin berhasil menjadi _The Best Runner_ dan _Best Swimmer_ pada kejuaraan Modern Pentathlon di Dutch Open de Coubertin yang berlangsung di Arnheim Belanda pada tanggal 30 Juni 2018.
Event yang diikuti oleh beberapa negara Eropa dan Asia ini dikenal juga sebagai ajang unjuk kekuatan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Sesuai dengan namanya event ini memperlombakan lima cabang olahraga yaitu lari, renang, anggar, berkuda dan menembak.
Pada ajang bergengsi ini, Praka Yusri merupakan satu dari empat orang atlet Modern Pentathlon Indonesia yang akan turut berlaga pada Asian Games 2018 di Jakarta- Palembang.
Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Angkatan Darat (Danpussenkav) Brigjen TNI Ana Supriatna, S.I.P., M.Si., M.Tr.(Han) selaku Ketua Komite Olahraga Militer Angkatan Darat (Komiad) mengucapkan selamat dan turut bangga atas prestasi Praka Yusri yang merupakan atlet binaan Pussenkav Kodiklatad.
Seperti dikatakan oleh Ketua Umum PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Anthony C Sunarjo beberapa waktu lalu, MPI membidik atlet potensial dari kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk bertanding di Asian Games 2018.
“Pertimbangannya adalah atlet dari TNI memiliki bekal yang cukup komplit. Selain cukup bagus di renang dan lari, umumnya mereka sudah terbiasa menembak. Begitu juga dengan anggar dan berkuda,” ujarnya.
Modern Pentathlon mulai menjalankan pemusatan latihan atlet sejak awal Februari 2018. Saat ini telah memiliki empat atlet nasional salah satunya dari TNI AD dan satu dari Marinir TNI AL. Dibandingkan dari negara Asia yang sudah lebih dulu mengenal Cabor Modern Petathlon, bisa dikatakan Indonesia tertinggal. Namun PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) memiliki cara jitu untuk mengatasi masalah ketinggalan ini.
Soal target, MPI berpatokan pada kejuaran Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Targetnya masuk lima besar dan itu merupakan prestasi bagi Indonesia.
“Saya persembahkan prestasi ini untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Semoga hasil yang saya peroleh dapat memacu motivasi bagi rekan-rekan saya lainnya sekaligus sebagai modal prestasi pada Asian Games yang akan datang,” harap Praka Yusri usai dianugerahi penghargaan.
Di Asian Games 2018 nanti, Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara yang sudah telebih dahulu mengenal Modern Pentathlon dan telah ikut bertanding pada Asian Games 2014 lalu. Negara yang diprediksi akan menjadi lawan terkuat adalah China, Korea Selatan dan Kazakhstan.