Boven Digoel, Papua- Menjelang akhir pekan di Tanah Papua, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, memang tak seramai akhir pekan di suasana perkotaan pada umumnya.
Bahkan, guna mengisi waktu luang menjelang akhir pekan, satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan itu, beramai-ramai mencari kayu-kayu bekas yang nantinya akan di sulap menjadi ukiran kaligrafi.
Ketrampilan itu, dinilai sangat ampuh dalam mengatasi kejenuhan dan kelelahan personel satgas pamtas selama menjalankan tugas dan kewajiban sehari-hari di wilayah perbatasan.
Hal itu, diungkapkan oleh Lettu Inf Mustoha di sela-sela keseriusannya mengukir beberapa potongan kayu bekas yang di dapatkan oleh dirinya. Menurutnya, ketrampilan itu di dapatnya ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
“Sebagaian besar masyarakat disini, kayu bekas hanya digunakan untuk bahan bakar memasak. Sesudah itu, sisanya mereka buang,” ungkap Mustoha. Sabtu, 14 Juli 2018.
Berbekal ketrampilannya tersebut, Mustoha berinisiatif untuk mengubah limbah-limbah kayu tersebut sebagai salah satu barang yang sangat unik dan menarik. “Hasilnya, nanti akan kita berikan ke beberapa warga,” jelasnya.
Sementara itu, Dansatgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono sangat mengapresiasi inisiatif personelnya tersebut. Bahkan, kata Letkol Sidik, banyak warga yang menyukai hasil karya dari kayu bekas tersebut.
“Kapan hari kita bagi-bagikan, warga juga banyak yang meminta untuk dibuatkan lagi ukiran seperti itu,” jelasnya.