Beras Krayan yang Pulen dan Aromatik Favorit Sultan Brunei Darussalam

Beras Krayan yang Pulen dan Aromatik Favorit Sultan Brunei Darussalam

TNI AD

Taka ada yang menyangka jika Krayan, salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mempunyai beras unggulan. Kini beras ini sudah mengantongi serifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Sejak lama beras Adan Krayan lebih banyak dinikmati warga Malaysia dan Brunei, padahal beras ini tumbuh di tanah Indonesia. Karena kualitasnya, beras ini bahkan jadi favorit Sultan Brunei Darussalam.

Kecamatan Krayan di Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Malaysia sehingga masuk dalam kawasan Malaysia-Indonesia (Malindo). Meski berada di Indonesia, akses menuju Krayan dari Indonesia terbilang sulit karena pembangunan infrastruktur yang belum memadai.

Ironisnya, akses ke Malaysia justru lebih mudah sehingga sebagian besar warga mencukupi kebutuhan hariannya dari sana.

Salah seorang warga Daniel (45 tahun) menceritakan, sebagian besar masyarakat Krayan bekerja sebagai petani. Mereka membudidayakan padi hingga menjadi beras Adan Krayan yang terkenal pulen, legit, dan aromatik.

“Beras dulunya ditanam di sawah dengan cara menyebar benih secara acak. Karena kemajuan zaman kini dibuat persemaian. Benih padi direndam dulu sehari semalam, diangkat, didinginkan, lalu disemai kembali. Benih ditebar dan tumbuh. Setelah tumbuh, padi dipindahkan ke sawah yang sudah disiapkan,” jelas Daniel.

Menurutnya beras dari Krayan begitu luar biasa karena bersifat organik, teksturnya pulen, rasanya legit manis, dan aromatik. “Mitra utama penanaman beras ini adalah kerbau. Setelah panen, kerbau sengaja dilepas agar memakan jerami. Kerbau juga menginjak sawah, lumpur, dan jerami sehingga bisa menjadi pupuk kembali. Kotoran kerbau bahkan jadi pupuk alami,” tuturnya.

Beras Adan ini terdiri dari tiga macam diantaranya putih, merah dan hitam. Bentuknya, ada lebih kecil dibanding dengan beras pada umumnya. Dengan rasanya yang enak, tingginya karbohidrat yang dikandung dan mineral membuat beras Adan mampu memberikan kontribusi untuk nilai gizi yang sangat baik.

“Dari dulu beras ini dikonsumsi warga Malaysia dan Brunei. Akhirnya beras Adan Krayan diaku milik mereka dan dijual dengan merek Borneo Rice. Makanya beras ini harus dilindungi agar tidak diklaim negara tetangga. Ini milik Krayan, Indonesia,” jelas Daniel bersemangat.

Selain dari bulir beras yang berbeda dari beras pada umumnya, beras Krayan juga memiliki rasa dan aroma khas yang tidak dimiliki beras varietas lainnya.

Secara sepintas, beras Krayan memiiki bentuk fisik seperti beras ketan dan berbulir lebih kecil dari beras pada umumnya.

Babinsa Long Mkdan Sertu Bambang menyampaikan, potensi inilah yang dikembangkan oleh Babinsa Koramil Krayan dengan upaya membantu pendampingan kepada petani di wilayah Krayan agar dapat menghasilkan jumlah panen yang lebih meningkat.

Sedangkan Babinsa Kopda Budi mengungkapkan bahwa pihak Koramil Krayan, terus mengupayakan peningkatan hasil pertanian di Krayan dengan memberikan peandapingan kepada petani cara bertanam padi dengan hasil yang banyak.

“Salain terjun langsung memberikan pendampingan kepada petani berkerjasama dengan Dinas pertanian setempat, kami juga senantiasa ada dan hadir untuk para petani,”tuturnya.

Adapun lahan sawah yang ada di Krayan seluas 3467 hektar yang tersebar di 5 kecamatan yang digarap para petani didampingi 25 Babinsa Koramil 0911-06/Krayan Kodim 0911/Nunukan.

Selain hasil pertanian beras sebagai andalan, Krayan juga memiliki potensi hasil lainnya berupa garam dari pegunungan. Hasil garam ini merupakan hal yang cukup aneh sebab biasanya garam dihasilkan dari wilayah pesisir pantai, tapi inilah kelebihan yang dimiliki Krayan.