Surabaya, 31 Juli 2018,.Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan Search and Rescue (Latsar) Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya Atmaja, S.E., di Laut Koarmada II Ta. 2018 menjelang gelar pasukan di dermaga Madura Koarmada II besok, Rabu, (01/08) memimpin jalannya Tactical Floor Game Latsar yang dilaksanakan di Auditorium Puslatkaprang, Kolatkoarmada, Ujung Surabaya. Selasa, (31/07/2018).
Sebelum pelaksanaan TFG, Mayor Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Seksi Penyiapan dan Pengolahan Data (Kasi Siap Lahta) Puskodal Koarmada II, menyampaikan materi tentang Komando Kendali Komunikasi Komputer Intelijen Pengamatan dan Pengintaian (K4IPP). Kemajuan teknologi komunikasi informasi memang telah mengubah perang masa akan datang dengan menghadirkan apa yang disebut sebagai perang asimetris. Perang militer konvensional yang dikenal sekarang ini berubah mengikuti berbagai macam konflik yang tidak hanya mengandalkan kekuatan militer.
Komando dan pengendalian (Kodal) mengharuskan jaringan komunikasi yang aman, handal dan cepat antara Komando dengan Satuan pelaksana, tidak ada gangguan dan penyadapan oleh musuh, maka muncul konsep K4IPP. Oleh karena itu, peran K4IPP adalah perangkat pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengendali operasi yang didukung sistem teknologi dan informasi.
Selanjutnya dalam pelaksanaan TFG Latsar di Laut Ta. 2018, Komandan Satgas didampingi Pasopslat Mayor Laut (P) Dahana Ali Perkasa menjelaskan tugas dan fungsi tiap-tiap peserta dalam skenario latihan yang melibatkan unsur-unsur KRI TNI Angkatan Laut, yang didukung oleh instansi maritim di Surabaya.
Dalam Latihan TFG tersebut, KRI Teluk Sampit (TSP)-515 berperan sebagai KMP. Nusantara yang mengalami kebakaran di Laut Jawa. Dansatgas berkoordinasi dengan Kansar Surabaya dan Quick Response Team (QRT) dalam rangka pengerahan unsur SAR yang terdiri dari Kapal KPLP, Kapal Bea Cukai, Kapal Polair, serta 3 unsur KRI bawah kendali operasi Basarnas yaitu KRI Mandau (MDU) – 621, KRI Tongkol (TKL) – 813, KRI Diponegoro (DPN) – 365 dengan satu unit Helly onboard di atas KRI. Selain unsur tersebut, satu unit Pesawat Udara (Pesud) jenis intai maritim dari Puspenerbal juga disiagakan untuk melaksanakan operasi SAR.
Kegiatan TFG dilatihkan secara detail posisi penempatan personel sesuai rencana latihan yang sebenarnya, mulai dari penempatan unsur, cara evakuasi korban di laut hingga evakuasi menuju rumah sakit. Tidak lupa Dansatgas berpesan kepada peserta latihan untuk selalu menjaga keselamatan personel dan material selama melaksanakan latihan SAR.