Dispamsanau dan LAPAN Jalin Kerjasama Pemanfaatan Citra Satelit

Dispamsanau dan LAPAN Jalin Kerjasama Pemanfaatan Citra Satelit

TNI AU

Cilangkap-Dispenau, (7/8). Dinas Pengamanan dan Persandian Angkatan Udara (Dispamsanau) menjalin kerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam pengolahan dan pemanfaatan citra satelit yang dimiliki LAPAN untuk kepentingan intelijen. Kerjasama dikemas dalam bentuk bimbingan teknis (Bimtek) tersebut dilaksanakan di Dispamsanau Mabesau Cilangkap, Selasa (7/8/2018).

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan personel intelijen TNI AU dalam melakukan pengolahan dan pemanfaatan citra satelit/data penginderaan jauh sebagai bahan intelijen.

Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Kapustekdata) LAPAN Dedi Irawadi dalam paparannya menjelaskan, saat ini Pustekdata LAPAN mengoperasikan tiga stasiun bumi untuk menerima berbagai jenis citra satelit/data penginderaan jauh dengan resolusi rendah, menengah hingga tinggi.

“Tiga stasiun bumi tersebut berada di Parepare Sulawesi Selatan, Rumpin Bogor, dan di Jakarta. Data yang diterima oleh stasiun bumi LAPAN antara lain data satelit SPOT-6 dan 7 (resolusi tinggi), Landsat-7 dan 8 (resolusi menengah), Terra/Aqua Modis, SNPP, NOAA-18/19, METOp, dan Himawari-8 (resolusi rendah),” jelasnya.

Ia juga menambahkan, stasiun bumi Parepare mampu mencakup wilayah timur hingga barat Indonesia, namun tidak sampai wilayah Aceh, sehingga dibangun stasiun bumi di Rumpin untuk dapat mencakup wilayah Aceh dan sekitarnya. Keberadaan kedua stasiun Parepare dan Rumpin dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia sesuai jangkauan dari stasiun bumi.

Kadispamsanau Marsma TNI Andi Kustoro dalam sambutannya yang dibacakan Sesdispamsanau Kolonel Lek Anton Marpaung mengatakan, kemajuan teknologi yang diiringi kemudahan terhadap akses informasi dan data merupakan bagian terpenting dalam proses analisa bagi kepentingan intelijen.

Lebih lanjut Kadispamsanau menyampaikan, penyediaan bahan intelijen diperlukan untuk mendukung operasi intelijen, operasi tempur, operasi teritorial, maupun operasi militer selain perang, berupa gambar, angka, grafis, keterangan rinci dan perhitungan yang bernilai tinggi.

“Setelah melalui proses analisis, bahan keterangan intelijen dapat digunakan untuk mendukung operasi, diantaranya penentuan target sasaran operasi, pengamatan keadaan wilayah, identifikasi kekuatan peralatan dan persenjataan lawan serta keadaan fasilitas militer lainnya,” jelas Kadispamsanau.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Deputi Bidang Pengideraan Jauh (Inderaja) LAPAN Orbita Roswantiarti dan para pejabat Dispamsanau.