Yogyakarta. Drumband Gita Dirgantara Akademi Angkatan Udara turut memeriahkan upacara penyematan Wing Penerbang oleh Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M, kepada 50 (lima puluh) Penerbang Muda, di lapangan Jupiter, Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat (03/08/18).
Drumband Gita Dirgantara yang berada dibawah pembinaan Gubernur AAU Marsda TNI Sri Mulyo Handoko, SIP, M.AP, ikut merasakan kebahagiaan para lulusan Sekolah Penerbang Terpadu TNI Angkatan ke 93. Hal ini tampak dalam atraksi Drumband Taruna Taruni AAU ditampilkan dihadapan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, yang menjadi tamu istimewa kali ini.
Sedangkan, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M, selaku Inspektur Upacara mengatakan dalam sambutannya, berharap agar tetap mempertahankan kedisiplinan serta tetap semangat untuk belajar. Sebagaimana yang telah diterapkan selama berada di lingkungan pendidikan. Meskipun predikat sebagai penerbang telah diperoleh, para perwira harus terus memperdalam ilmu dan mengasah kemampuan secara berkelanjutan. Karena untuk menjadi awak pesawat yang berkualifikasi operasional dibutuhkan persyaratan yang tidak ringan. Selain ilmu, dituntut juga kebugaran jasmani yang prima dalam mendukung tugas tugas yang menjadi tanggung jawab.
Lebih lanjut dikatakan, untuk menjadi insan udara yang profesional dan berkualifaid juga dituntut untuk memiliki Airmanship yang tinggi. Dimana Airmanship identik dengan profesionalisme sebagai awak pesawat yang meliputi tiga aspek fundamental yakni knowledge (pengetahuan), skill (ketrampilan) dan attitude (sikap).
Seorang penerbang harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia penerbangan serta pengetahuan pengetahuan lain yang terkait dengan operasi penerbangan. Disamping itu seorang Air-Crew membutuhkan latihan dan pembinaan secara terus-menerus untuk membentuk skill terbang yang mumpuni. Agar dapat melaksanakan segala misi penerbangan dengan aman dan lancar.
“Dan diatas itu semua, aspek yang paling penting adalah attitude atau sikap. Dimana seorang penerbang juga harus memiliki attitude yang baik didalam segala tindakan, apakah itu sikap dan kesigapan selama mengawaki pesawat di udara maupun sikap keperwiraan serta prilaku sebagai seorang penerbang Tentara Nasional Indonesia”, tegas Kasau.
Wisuda Sekolah Penerbang dikenal dengan nama Wing Day Penerbang. Tahun 2018 ini ada 15 (lima belas) penerbang bergabung menjadi penerbang tempur, 17 (tujuh belas) penerbang menjadi penerbang transport dan 11 (sebelas) penerbang menjadi penerbang Helikopter.
7 (tujuh) penerbang berasal dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Ke 50 (lima puluh) perwira penerbang akan ditempatkan ke berbagai satuan satuan udara. Untuk selanjutnya dilatih secara intensif menjadi awak pesawat yang berkualifikasi siap operasional.
Sekolah Penerbang ini membutuhkan waktu selama 22 (dua puluh dua) bulan pendidikan di Sekolah Penerbang TNI AU, sejak 31 Oktober 2016. Mulai hari ini para perwira telah resmi menyandang predikat Perwira Penerbang Tentara Nasional Indonesia.
Letda PNB Avinash Harits R, ST Han; menjadi yang terbaik dari jurusan fix-wing (tempur dan transport). Sedangkan, Letda Pnb Andi Muhammad Firdaus merupakan lulusan terbaik rotary wing (Heli). Komandan Drumband Gita Dirgantara AAU pada acara wisuda Sekbang 93 ini adalah Sermatutar Crisna Nugraha Utama. (Michiko/NSR-bang natsir).