Kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II Di Desa Panulisan Barat, Resmi Ditutup

Kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II Di Desa Panulisan Barat, Resmi Ditutup

TNI AD

Cilacap – Kegiatan TNI Manunggal Membangun1 Desa (TMMD) Sengkuyung II Tahun Anggaran 2018 yang dipusatkan di Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur, resmi ditutup Rabu (8/8).

Penutupan dilaksanakan oleh Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Yudi Purwanto. Upacara penutupan TMMD tersebut ditandai dengan penyerahan alat peralatan kerja, penandatanganan berita acara penyerahan hasil-hasil TMMD dari Dandim 0703/Cilacap kepada Bupati Cilacap serta peresmian hasil kegiatan TMMD.

Menurut Dandim, berbagai kegiatan TMMD antara lain kegiatan fisik yang masuk dalam sasaran pokok berupa pekerjaan pengaspalan jalan sepanjang 1.930 m X 2,5 meter, pembangunan jalan makadam sepanjang 238 m X 2,5 m, pembangunan gorong-gorong 1 unit serta rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 17 Unit.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dalam sambutan yang dibacakan oleh Dandim 0703/Cilacap mengatakan, kegiatan TMMD merupakan Pembangunan wilayah desa sebagai salah satu realisasi dari kebijakan nasional Nawacita yang ingin mewujudkan pembangunan Indonesia dari pinggiran. Lebih jauh, salah satu titik fokus dari pembangunan nasional ini berupaya untuk mewujudkan kestabilan dan kemajuan Indonesia secara keseluruhan.”Melalui pembangunan inilah, potensi yang ada dipedesaan harus dikembangkan dan kekurangan yang ada harus diatasi, guna mencapai pemerataan, pertumbuhan serta kemandirian desa secara berkelanjutan.”

Salah satu peran nyata TNI dalam mendukung pembangunan tersebut adalah turut serta pada kegiatan TMMD ke-102 TA 2018 yang diselenggarakan selama 30 hari mulai tanggal 10 Juli s.d. 8 Agustus 2018. Selain mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, TMMD yang dilaksanakan 3 kali dalam setahun ini juga merupakan wahana untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong, rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan serta Ketahanan Nasional guna menjaga keutuhan NKRI kepada masyarakat dan khususnya generasi milenial.

Kegiatan ini melibatkan TNI, Polri, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat. Kegiatan ini terbukti mampu mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan, termasuk terkait persoalan akses jalan. Menurut Kasad, kegiatan penyuluhan dan asistensi yang telah dilaksanakan tersebut mendapat apresiasi dan perhatian dari banyak pihak, karena menyentuh problem-problem aktual yang dihadapi oleh masyarakat di daerah-daerah terpencil, serta menyasar elemen-elemen masyarakat yang rentan terhadap masalah-masalah sosial.

Kasad berharap upaya yang telah dilaksanakan ini dapat menjadi trigger/pemicu yang mendorong semangat masyarakat untuk terus maju dan berkembang dari segi ekonomi, jeli dan waspada terhadap bahaya-bahaya yang berdampak negatif bagi lingkungan, serta membentuk kehidupan yang guyub dan rukun di tengah perkembangan dunia yang semakin modern.

Hal inilah yang kita harapkan pada akhirnya akan menguatkan Imunitas Bangsa serta membentuk karakter generasi muda kita sebagai generasi milenial yang berdaya saing tinggi.
(Kamsi Gautama)