Marinir Dan Mahasiswa Buru Sampah

Marinir Dan Mahasiswa Buru Sampah

TNI AL

Marinir dari Batalyon Infanteri- 9 Marinir, Prajurit Petarung Beruang Hitam, bersama mahasiswa dari Universitas Lampung dan mahasiswa asing pertukaran pelajar (AIESEC=Association for the International Exchange of Students in Economic and Commerce ) kembali turun untuk melakukan kegiatan sosial peduli terhadap lingkungan dengan melaksanakan kegiatan “trash hunting” atau memburu sampah di Pulau Tegal Desa Gebang, Tanjung Jaya, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (31/7/2018).

Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan kolaborasi dari prajurit petarung beruang hitam Yonif 9 Marinir bersama Mahasiswa Universitas Lampung dan mahasiswa asing program pertukaran pelajar (AIESEC) yang saat ini melaksanakan kegiatan belajar di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini Komandan Yonif-9 Mar , Letkol Marinir Sugeng Purwanto menyampaikan, “Kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama kali ini merupakan proyek sosial yang berfokus pada lingkungan, dengan maksud agar generasi-generasi muda serta masyarakat yang tinggal di pulau Tegal memiliki kesadaran akan kepedulian kebersihan lingkungan dimana mereka tinggal dan mengurangi pemakaian plastik, karena sangat membutuhkan proses yang sangat lama untuk bisa didaur ulang.”

“Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ini adalah pemaparan materi mengenai waste management atau pengolahan sampah, trash hunting atau berburu sampah dan recycling atau mendaur ulang sampah,” ujarnya.

“Kegiatan kali ini disambut dengan sangat antusias oleh seluruh warga Pulau Tegal dan dalam sambutannya ibu Hj. Uniroh selaku kepala penggiat pendidikan sekolah di Pulau Tegal menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Prajurit Petarung Beruang Hitam Batalyon Infanteri- 9 Marinir yang telah berkolaborasi dengan mahasiswa Unila dan mahasiswa asing pertukaran pelajar (AIESEC) yang saat ini sedang melaksanakan pendidikan di Unila.

Di mana telah memberikan edukasi dan turun langsung ke lapangan membersihkan sampah-sampah plastik yang ada di sekitar pantai pulau Tegal selanjutnya akan di recycle atau daur ulang kembali dijadikan tas atau hiasan yang dapat dijual kembali untuk menambah pendapatan penghasilan dari masyarakat yang ada di Pulau Tegal,” pungkasnya.