Satgas Penanggulangan Bencana Kodam XVI/Pattimura Bantu Persalinan Warga Suku Mausu Ane

Satgas Penanggulangan Bencana Kodam XVI/Pattimura Bantu Persalinan Warga Suku Mausu Ane

TNI AD

Untuk membantu meringankan beban warga Suku Mausu Ane yang terkena musibah bencana kekurangan bahan makanan, sejak tanggal 23 juli 2018 Kodam XVI/Pattimura melalui Satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane terus memberikan pendampingan hingga saat ini.

Melalui posko-posko yang tidak hanya sebagai pusat informasi data, tapi juga sebagai pusat kegiatan dalam membantu segala keperluan yang dibutuhkan warga masyarakat Suku Mausu Ane, mulai dari bantuan pelayanan perbaikan prasarana hingga pelayanan kesehatan.

Seperti pelayanan kesehatan yang diberikan kepada salah satu warga, pada Selasa (24/08) Ibu Kalaksina Ipaana (26 Thn) yang akan melakukan persalinan. Anggota Kesdam XVI/Pattimura  yang diterjunkan dan tergabung dalam satgas Penanggulangan Bencana Suku Mausu Ane langsung memberikan bantuan, melalui perintah (Dansatgas) Dandim 1502/Masohi Letkol Inf Hari Sandhi Chrishandoko.

Ibu Kalaksina Ipaana langsung dibawa dengan ambulance dari tempat penampungan Camp di Dusun Siahari, Desa Morokay menuju Rumah Sakit Seram Bagian Timur (Rumah sakit terdekat dari lokasi). Dengan singgap dan cepat, personel Kodam XVI/Pattimura, dr. Ltd Ckm Enos bersama ibu-ibu Persit yang berada di lokasi/Camp memberi bantuan proses kelahiran dan kemudian dengan menggunakan mobil Ambulance dari Camp membawa ibu dan bayi ke rumah sakit untuk mendapatakan perawatan lebih lanjut. Meski proses evakuasi melalui perjalanan yang lumayan jauh (3,5 jam) dan medan yang naik turun akhirnya Tim berhasil membawa Ibu Kalaksina Ipaana sampai di RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Setibanya di RSUD Bula, bayi tersebut mendapat penangan oleh Dokter Spesialis anak, dr Hasrisa Eka P, Msc, Sp.A. “Bayi tersebut harus masuk dalam Inkubator mengingat bayi yang dilahirkan pramatur dengan berat badan hanya 910 gram, jadi harus ditangani secara serius dan harus berada di dalam einkubator selama 2 bulan”, kata dr Hasrisa.

“Sebelumnya orang tua bayi merasa keberatan untuk dibawa ke Rumah Sakit, dengan alasan terkendala biaya, tetapi setelah dibujuk oleh anggota Satgas dan dilakukan koordinasi dengan Kodam XVI/Pattimura, disepakati biaya perawatan selama bayi dan ibu dirawat, ditanggung sepenuhnya oleh Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto dan dibantu oleh pemerintah Kab SBT dan Maluku Tengah ”, ujar Dandim