PK,.PAPUA,.Listrik merupakan kebutuhan mendasar dalam kehidupan sehari hari. Tanpa adanya pasokan listrik, kegiatan sehari hari warga akan terganggu. Itulah yang dialami selama bertahun-tahun oleh warga Kriko, sebuah kampung yang berada di perbatasan Papua-Papua Nugini yaitu di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom.
Selama ini warga Kampung Kriko, selama ini hidup tanpa adanya pasokan listrik yang mencukupi. Mereka hanya bergantung kepada Solar Cell yang disubsidi oleh Pemerintah dan itupun hanya untuk penerangan jalan saja. Namun berkat inisiatif Satgas Yonif Para Raider 501/Kostrad maka suasana malam di kampung Kriko pun menjadi terang.
Inisiatif Pos Pitewi membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan memanfaatkan aliran sungai yang ada di Kampung Kriko pun mendapatkan dukungan penuh dari warga dan melalui Elis Bewangkir Kepala Adat Kampung Kriko, seluruh warga mengucapkan terima kasih kepada anggota Pos Pitewi yang berhsil menghadirkan listrik di Kampung mereka.
Masyarakat sangat mendukung sepenuhnya niat Satgas yang berada di Pos Pitewi yang akan membuat PLTA di kampung ini.
“Walaupun listrik belum mampu mengalirkan ke seluruh Kampung Kriko, kami bersyukur sudah ada nyala lampu. Ini tak pernah saya bayangkan sebelumnya, ” ujar Kepala Adat (Ondoapi) Kampung Kriko, Elis Bewangkir saat peresmian PLTA tersebut, Jumat(17/8) silam.
Dalam kesempatan yang sama, Dansatgas Yonif Para Raider 501/Kostrad Letkol Inf Eko Antoni Chandra L juga menjelaskan tentang proses pembangunan PLTA tersebut.
Setelah mendapatkan persetujuan dari masyarakat, Komandan Pos Pitewi segera beraksi dengan membagi anggota dan masyarakat menjadi 2 (dua) kelompok kerja yang bertugas untuk memasukkan tanah/pasir ke karung goni dan membendung aliran sungai dengan menggunakan papan kayu sebagai penahan.
“Sembari membuat bendungan, beberapa anggota Satgas lainnya membuat kuda-kuda atau tempat kedudukan kincir air ” , terang Alumni Akmil 2001 ini.
Dijelaskan Letkol Eko, setelah aliran sungai terbendung, selanjutnya untuk mengalirkan air dari bendungan yang cukup kuat untuk memutar kincir air tersebut dilakukan pemasangan pipa berdiameter 20 cm. Kemudian dari putaran kincir air tersebut menggerakkan generator yang sebelumnya telah disesuaikan dengan tekanan air. Selanjutmya, dihasilkan energi listrik yang dialirkan ke beberapa fasilitas umum seperti Gereja dan kantor Balai Desa serta rumah rumah warga Kampung Kriko.
Letkol Inf Eko Antoni Chandra L juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh jajarannya semata mata sebagai pewujudakn komitmen TNI AD yang senantiasa ditegaskan oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono supaya keberadaan anggota TNI AD harus menjadi bagian solusi terhadap kesulitan yang dialami oleh masyarakat sekitar. Demikian juga halnya dengan adanya PLTA maka program Pemerintah “Papua Terang dan program Listrik Desa (Lisdes)” dapat terealisasi di Kampung Kriko.
“Satgas 501/Kostrad berharap, pada momen Hari Kemerdekaan ini, masyarakat Kampung Kriko sudah dapat menikmati listrik di rumah mereka. Semoga upaya yang dilakukan oleh kami dapat memberi arti kepada masyarakat Kampung Kriko, yang selama ini sangat mengharapkan kehadiran listrik di Kampung mereka,” pungkasnya.
Berkat PLTA buatan prajurit Yonif Para Raider 501/Kostrad ini, 24 Kepala Keluarga Kampung Kriko bisa menikmati cahaya terang di malam hari dan energi listrik dari sumber air secara cuma-cuma.
