Habib Luthfi Bin Yahya :  TNI dan Polri, Ulama,Tokoh Agama Tidak Bisa Dipisahkan

Habib Luthfi Bin Yahya : TNI dan Polri, Ulama,Tokoh Agama Tidak Bisa Dipisahkan

TNI AD

Pati – Simpang Proliman Juana Desa Kudu Keras Kecamatan Juana wilayah Koramil 02 menjadi lautan manusia sekitar 3000 orang melaksanakan “Juana Berdzikir dan Bersholawat dalam rangka Haul para Masyayik dan Harlah Sapu Jagad Juana ke 5 bersama Habib Luthfi Bin Yahya dari pekalongan kamis (27/09)

Hadir dalam dzikir tersebut Bupati Pati,Dandim 0718 Pati, Kapolres Pati, Anggota DPRD Kabupaten Pati dan Tokoh agama beserta para kyai se- Kab. Pati. Tokoh Lintas agama gusdurian Kab. Pati.dan Para Abait,masyayik serta Muspika Kec.juwana, Banser, Gp.Anshor, Fatayat NU dan para alim ulama muslimin dan muslimat Kecamatan Juwana dan sekitarnya.

Danramil 02/Juwana Kapten Inf .Yahudi .Sos Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini adalah dzikir dan bersholawat dan harlah organisasi sapu jagad yg ke 5 .sapu jagad telah hadir bersama kita untuk memupuk dzikir dan shalawat dan kita jangan terpecah belah dan bersatu untuk bangsa dan negara, bulan ini nanti pada tanggal 30 september akan kita peringati hari kesaktian pancasila, yang waktu itu ada kelompok dari dalam.maupaun dari luar yang akan membelah, merongrong terhadap bangsa kita ,dan akan merubah idiologi negara pancasila, melalui majelis ini mari tetap satukan tekad untuk mengamalkan pancasila sebagai sumber kekuatan semua keutuhan negara republik indonesai dan NKRI HARGA MATI,”jelasnya..

H. Haryanto SH.MM.MSi dalam sambutannya mengatakan agenda ulang tahun sapu jagad dan dzikir bershalawat houl para masaid, kami selaku pemerintah dan pribadi mengucapkan selamat ultah yg ke 5 organisasi sapu jagad dan dapat membina umat beragama dan kerukunan umat beragama dan dapat mempersatukan bangsa dan jangan sampai terpecah belah ,dan selalu melestarikan kemaslatan umat dan ke depan dapat bersatu padu dg pemerintah dan sapu jagad dapat menjadi contoh organisasi lain .

Lebih lanjut Bupati menyampaikan houl sesepuh pendahulu-pendahulu kita harus kita jadikan panutan dan kita doakan agar mendapat ampunan dan jasa jasanya mereka kita nikmati kita bersama, karena para pendahulu kita bersusah payah merebut kemerdekaan, sebagai penerusnya kita jangan sampai bercerai berai, di indonesai dan khususnya di Kabupaten Pati yang sudah tentram kita pertahankan, beda pilihan boleh saja tapi jangan putuskan hubungan kita bersaudara,

Menambahkan Bupati mengatakan kegiatan ini sebagai sarana untuk memilih pimpinan kita yang terbaik dari yang terbaik ,dan kedepan pati juga akan melaksanakan pilkades gelombang satu dan pilkades di pati ada 61 desa yang akan melaksakan ,dan kedepan juga ada pemilihan legislatif 2019 bersamaan denagn pilpres 2019,mari persaudaraan kita jaga jangan meniru di medsos yg menghina masing masing calon, lebih baik kita berdoa dan berdzikir bersama,dan mari bersama sama dengan kegiatan ini perbuatan yang mulia dan perlu di contoh, mudah mudahan malam hari ini do’a bersama ,zikir bersama dan shalawat besama pati didekatkan keberkahan dan bersatu padu untuk membangun kota pati dan kecamatan juana berkah dan barokah semua permintaan semua di.kabulkan oleh allah SWT,”ungkapnya.

Maidhoh khasanah oleh KH. Muhamad sidiq pada intinya mengatakan sesama orang islam dan sesama indonesia beda partai serta beda agama kita harus rukun, perbedaan jagan sampai hilang sifat kemanusiaan dan kita hidup harus sopan dan santun melakukan kebaikan harus di lakukan terus menerus dan kita harus bisa menjaga hati ,dengan siapa kita berteman dan dengan siapa kita berkumpul mari kita selamatkan, dan menuju ke surganya Allah SWT,”jelasnya.

Maidhoh khasanah bersama Habib Luthfi Bin Yahya mengajak semoga yang hadir disini dan di seluruh saudara saudara kita mendapatkan barokah ekonomi ,barokah Rohmad dan barokah dari yang maha kuasa, dan mari perkokoh cinta tanah air dan menanamkan cinta bumi pertiwi indonesia seperti bendera kita merah putih adalah merah putih, dan merah putih yang tidak akan bisa luntur.

Lebih lanjut mengatakan sebagai bangsa yang besar dan berbagai agama dan suku dan keyakinan, TNI dan Polri, ulama dan tokoh agama tidak bisa di pisah- pisahkan semua bersatu untuk mempertahankan NKRI Harga Mati,”tuturnya.(narto pendim pati)