Beberapa hari yang lalu, Satgas Yonif Para Raider 501/Kostrad menerima 3 (tiga) senjata rakitan dari masyarakat, dan berkat hubungan yang harmonis dengan warga perbatasan ini kembali menyerahkan senjata api rakitan, di Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (18/9/2018).
Perlahan tapi pasti, kedekatan prajurit Kostrad dengan masyarakat Perbatasan Papua melahirkan rasa kepercayaan dan persaudaraan yang tinggi, sehingga membuat mereka makin percaya, keberadaan prajurit Kostrad yang bertugas di daerahnya adalah bagian dari keluarga mereka.
Kepercayaan ini dibuktikan EP (30 tahun), seorang warga Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang dengan sukarela menyerahkan senjata api rakitan jenis pistol miliknya kepada pihak Satgas.
Dansatgas Yonif PR 501/Kostrad Letkol Inf Eko Antoni Chandra menceritakan kronologis penyerahan senjata ini berawal dari informasi yang diterima dari masyarakat Kampung Nafri, bahwa EP masih menyimpan 1 pucuk senjata api rakitan. Kemudian beberapa Personel Pos Nafri melaksanakan anjangsana ke rumah EP.
“Saat tiba di kediamannya, EP mengaku bahwa senjata api rakitan tersebut ia simpan untuk berjaga jaga apabila terjadi perang antar suku,”ujarnya.
Menurut Dansatgas, EP mengungkapkan kehadiran Satgas Kostrad di Kampung Nafri telah banyak perubahan positif yang terjadi. “Keamanan di Kampung Nafri lebih kondusif serta anak anak muda yang suka mabuk-mabukan, makin hari sudah berkurang,”ucapnya.
“Bukan hanya di Kampung Nafri saja, Satgas Yonif Para Raider 501/Kostrad Pos Muara Tami juga menerima 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang dari EW (29 tahun) seorang warga Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura,”sambungnya.
Menurut Abituren Akmil 2001 ini, kegiatan anjangsana yang dilakukan personel Pos Muara Tami ke kediaman EW betul-betul menyentuh hati nuraninya, apalagi pada saat kunjungan anak dan istrinya sedang menderita sakit. “Tanpa ragu, personel Satgas langsung memanggil tim Kesehatan Pos untuk segera datang ke kediaman EW untuk mengobati anak dan istrinya,”tambahnya.
“Merasa prajurit Kostrad adalah saudaranya, membuat EW memutuskan untuk berkunjung ke Pos Muara Tami sembari membawa 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang. EW bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak Pos karena telah merawat dan menyembuhkan anak dan istrinya yang sedang sakit sekaligus menyerahkan senjata api miliknya kepada pihak Pos Muara Tami,”tegas Letkol Inf Eko.
Saat menyerahkan senjata api rakitan kepada pihak Satgas, EW mengatakan bahwa senjata tersebut telah ia simpan cukup lama dan sudah tidak pernah digunakan lagi. EW khawatir akan timbul masalah dibelakang hari apabila senjata tersebut terlalu lama ia simpan.
“Saya makin sadar dan percaya, kehadiran Bapak-Bapak TNI untuk melindungi dan menjaga kami, sehingga tidak perlu menyimpan senjata ilegal, karena itu merupakan pelanggaran hukum,”katanya.
Dansatgas pun selalu berpesan kepada seluruh jajarannya agar selalu melakukan pendekatan secara persuasif namun tetap tegas dan waspada serta menghindari tindakan kekerasan fisik. “Masyarakat Papua adalah saudara kita, bahkan telah menjadi keluarga yang tidak bisa terpisahkan dari kami ”pungkasnya.