Matheos Berhitu, Atlet Binaan Kodam Dengan Segudang Prestasi

Matheos Berhitu, Atlet Binaan Kodam Dengan Segudang Prestasi

TNI AD

Nama Matheos Berhitu sudah tidak asing lagi terdengar khususnya di wilayah Ambon. Pelari asal Ambon kelahiran 11 Februari tahun 1972 tersebut merupakan pelari pertama yang berhasil menjuarai perlombaan lari Ultra Lintas Sumbawa 320 Km, yang dimulai dari Poto Tano, Kab Sumbawa Barat, pada 2016 lalu.

Matheos Berhitu merupakan salah satu atlet binaan Kodam XVI/Pattimura sejak Pangdam Mayjen TNI Doni Monardo hingga sekarang Pangdam Mayjen TNI Suko Pranoto. Atlet yang memulai karir berlari sejak 1988 ini menikah dengan Fien Berhitu (50 tahun) sejak tahun 1993. Dari pernikahannya dengan Fien Berhitu, mereka dikaruniai 4 orang anak. Anak pertama bernama Hengki Berhitu sekarang berdinas di Grup III Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berpangkat Serda, anak kedua bernama Teti Berhitu, anak ketiga bernama Like Berhitu, saat ini kuliah di STIKES Pasapua dan anak terakhir Roland Berhitu, masih duduk di kelas 11 SMA 12 Ambon.

Menjadi pelari jarak jauh (ultra) merupakan hobi sekaligus pekerjaan sampingan. Sehari-harinya Ia bekerja sebagai supir angkot kurang lebih selama 18 tahun sejak tahun 2000 hingga sekarang. Dirinya menjadi seorang supir angkot jurusan Alang-Ambon. Dia menyadari menjadi supir angkot tidak akan bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Akhirnya dia memutuskan mengikuti kejuaraan-kejuaraan lari.

Kejuaraan pertama yang diikuti Matheos yaitu Kejuaraan lari di Manokwari pada tahun 1988 dalam rangka memperingati Hari Kejaksaan. Semenjak itu dia semakin terpacu dan termotivasi untuk mencoba mengikuti kejuaraan-kejuaraan lari lainnya. Pada Tahun 2016 lalu, dirinya pernah dinobatkan sebagai “Duta Lari Indonesia Bagian Timur” yang meliputi wilayah Maluku, Sulawesi dan Papua. Suatu kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan juga keluarga.

Pelari yang memiliki tinggi badan 171 cm dan berat badan 56 kg tersebut, memiliki segudang prestasi yang dibilang sangat membanggakan. Mulai dari juara satu Ultra Marathon 69 KM di Kolaka Sulteng (2016), Juara satu Tambora Challenge Lintas Sumbawa 320 Km di NTB dua tahun berturut-turut (2016 dan 2017), juara satu Ultra Marathon 200 Km di Bogor (2017) dan juara satu Bintaro Ultra 120 Km di Jakarta (Maret 2018).

Sedikit bercerita tentang pengalaman hidup, dirinya pernah berangkat mengikuti perlombaan Kejuaraan lari dengan hanya bermodalkan sepatu seharga Rp.200.000 rupiah dan uang pinjaman untuk biaya pendaftaran. Walaupun begitu dengan minim fasilitas dan sponsor dia berangkat dengan tekad “Saya Harus Juara Kalau Tidak Saya Tidak Akan Bisa Pulang”.

“Lari itu Hobi, tapi juga menghasilkan sesuatu untuk keluarga, dengan lari saya bisa menjadikan anak-anak saya sukses, saya sering meninggalkan keluarga, istri, anak tapi semua itu demi mereka”, ujar Matheos.

Sejalan dengan hal itu, istri Matheos mengatakan “Saya berharap Kedepannya prestasi-prestasi suami saya dapat membuahkan hasil untuk keluarga, terlebih saya ingin punya usaha jangka panjang karena mengingat usia suami saya yang tidak muda lagi”.

Keberhasilan yang dicapainya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain memiliki potensi, bakat, kemauan dan motivasi, seorang atlet perlu latihan, pembinaan secara kontinu dan serius. Begitu juga bagi seorang Matheos Berhitu. Terlebih di daerah yang membutuhkan “sentuhan” untuk bisa berprestasi baik tingkat Nasional terlebih lagi Internasional.

Kondisi tersebut menjadi perhatian Kodam XVI/Pattimura dalam hal memajukan olah Raga khususnya bagi atlet-atlet berprestasi. Pangdam XVI/Pattimurapun sangat bangga dan sangat mengapresiasi segudang prestasi-prestasi yang dimiliki seorang Matheos Berhitu.

Dalam waktu dekat ini, Matheos akan mengikuti event Spartathlon di Yunani pada tanggal 28 September 2018 dengan jarak 246 Km. Walaupun jaraknya lebih sedikit dari kejuaran lalu-lalu yang pernah dia ikuti, tetapi kejuaraan kali ini bisa dibilang yang terberat di dunia. Hal tersebut justru menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya. Belum lagi event kejuaraan ITB pada tanggal 17 Oktober 2018 dengan jarak tempuh 170 Km dan TNI Marathon Lombok tanggal 04 November 2018.

Matheos  mengatakan dirinya sangat bangga kepada Kodam XVI/Pattimura dalam hal ini Pangdam XVI/Pattimura yang selalu memberikan dukungan dan support kepada dirinya.