Mengecek Kesiapan Bandara Palu, Lanud Atang Sendjaja Kirim Pesawat Super Puma.

Mengecek Kesiapan Bandara Palu, Lanud Atang Sendjaja Kirim Pesawat Super Puma.

TNI AU

PK. Bogor,. —- Bencana gempa bumi disusul tsunami yang terjadi di wilayah Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, perlu segera mendapatkan penanganan, khususnya warga masyarakat yang tertimpa bencana tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah upaya membuka akses khususnya bandara agar dapat memudahkan pendistribusian bantuan melalui udara. Hal inilah yang mendorong dilaksanakan gerakan secara cepat oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma TNI Erwin B. Utama melalui Danskadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Letkol Pnb A. Kholiq Yulianto dengan mengirimkan satu pesawat helikopter Super Puma sebagai advance (tim aku).

Dalam keterangannya, Danskadron 6 Lanud Atang Sendjaja menjelaskan bahwa ketika mendapat informasi terjadinya bencana gempa bumi, langsung memerintahkan Crew yang sedang melaksanakan standby SAR di Lanud Hasanuddin Makassar untuk menyiapkan pesawat apabila sewaktu2 ada perintah gerak dari Komando atas karena memiliki jarak yang lebih dekat ke lokasi. “Di Makasar kami punya Helikopter Super Puma H-3216 dengan Kapten Pilot, Kpt pnb Endrik dan Lettu Pnb Falah, langsung diperintahkan standby serta koordinasi dengan pejabat TNI AU setempat”, jelas Letkol Pnb A. Kholiq Yulianto.

“Melalui pengaturan perencanaan yang matang, pagi tadi pukul 06. 27 Wita, telah diberangkatkan pesawat H-3216 menuju ke lokasi melalui Mamuju dan tiba di Palu pukul 09.40 Wita, dengan membawa tim advance untuk melakukan pengecekan kondisi bandara Mutiara Palu, selain itu membawa peralatan Navigasi/ATC, personel Paskhas dan petugas Pengatur Lalu Lintas Udara (PLLU), tujuannya untuk membuka jalur pendaratan pesawat di Bandara Palu sehingga pesawat-pesawat seperti Hercules dan lainnya dapat melakukan pendaratan guna membantu warga masyarakat yang tertimpa bencana gempa,” ujarnya Danskadron 6 Lanud Atang Sendjaja.

Hal senada disampaikan Komandan Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, Kolonel Pnb Bambang Juniar bahwa berdasarkan laporan dari lapangan, kondisi bandara Mutiara Palu mengalami kondisi kerusakan yang cukup parah. “Kita harus mendaratkan bantuan termasuk logistik dengan cepat adalah melalui jalur udara, untuk itu kesiapan bandara sangat penting, dan karena laporan kerusakan seperti itu, maka Pesawat Super Puma yang posisinya dekat dengan lokasi yang digerakan sebagai tim advance untuk mengecek sekaligus mempersiapkan bandara Mutiara untuk dapat didaratkan oleh Hercules”, ungkap Danwing 4 Lanud Atang Sendjaja tersebut.