Banyumas – Satuan Kodim 0703/Cilacap menurunkan personelnya yang terdiri dari prajurit TNI, PNS, Persit, FKPPI dan Pelajar dalam kegiatan Senam Gemu Famire yang enurunkan Pdiselenggarakan oleh Korem 071/Wijayakusuma di Lapangan Upacara Depan Makorem 071/Wijayakusuma Jl.Gatot Subroto Desa Sokaraja Kidul RT 5 RW 2 Kecamayan Sokaraja Kabupaten Banyumas, Selasa (4/9).
Kegiatan Senam Massal Gemu Famire tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun TNI yang ke – 73 Tahun 2018 pada tanggal 5 Oktober 2018 serta Pemecahan Rekor Muri Senam massal Gemu Famire yang dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia. Khusus di Korem 071/Wijayakusuma diikuti oleh 3.500 personel yang terdiri dari Prajurit TNI – Polri, Dharma Pertiwi, Persit, Jalasenatri, Pia Ardhya Garini, Bhayangkari, PNS, FKPPI dan siswa/siswi SMA di wilayah jajaran Korem 071.
Dalam sambutannya Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Kav. Dani Wardhana S. Sos, MM mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk pemecahan rekor Muri Tari Gemu Famire secara serentak dalam rangka memperingati HUT TNI ke-73 Tahun 2018 dengan total jumlah peserta sebanyak 305.000 orang. ” Kegiatan pemecahan rekor Muri Tari Gemu Famire hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia sedangkan yang ikut berpartisipasi di wilayah Korem 071/Wijayakusuma sebanyak 3.500 orang, ” terang Danrem
Danrem berharap agar kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menggugah dan membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk
mencintai dan melestarikan budaya asli Indonesia. ” Lagu Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan lagu ini diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda atau yang lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal Sikka,Maumere.” imbuhnya
Lebih lanjut dijelaskan Danrem, Tarian Gemu Famire merepresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan yang bisa dinikmati dieh seluruh rakyat Indonesia, siapapun dan dari suku manapun. Tarian ini sudah sangat dikenal dan familiar, tidak saja dikalangan masyarakat NTT tetapi sudah memasyarakat di seluruh Indonesia. Hasil karya kearifan lokal ini, telah menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan eksistensinya.
” Tarian dan lagu Gemu Famire
merupakan bagian pengejawantahan nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya dimana setiap apapun yang dihasilkan oleh bangsa ini adalah milik bangsa yang bisa dinikmat secara bersama. Itulah makna persatuan dan kesatuan yang melekat dan menjadi langkah kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya
Sementara itu, tampak sangat terlihat kebersamaan dan kekompakan seluruh personel yang berada di Lapangan Korem 071/Wijayakusuma dalam gerakan tari Gemu Famire. Hal itu tentunya selaras dengan tujuan dilaksanakan kegiatan Tari Gemu Famire ini yaitu untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan yang di ejewantahkan kemanunggalan TNI dengan rakyat sekaligus menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan serta untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal. (Kamsi Gautama)