Bengkayang – Taktik perang gerilya merupakan taktik peperangan. Sepenggal taktik tersebut yakni menyerang secara cepat dan tiba-tiba serta sasaran direbut tanpa diketahui oleh musuh. Hal ini terbukti yang digunakan para pejuang terdahulu memenangkan pada perang kemerdekaan. Jelas Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, pada amanat penutupan Penataran Pertempuran Hutan Tersebar Tahun Anggaran 2018, di daerah latihan Capkala yang dibacakan oleh Komandan Brigif 19/Khatulistiwa, Rabu (12/9/2018).
Dikatakan Panglima Kodam XII/Tpr, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, diantaranya, bahwa penataran Pertempuran Hutan Tersebar dilaksanakan selama 21 hari, dan diikuti 75 Prajurit pilihan dari jajaran Kodam XII/Tpr serta daerah yang digunakan untuk latihan tersebut adalah di hutan dan gunung Capkala, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.
Lebih jauh Panglima Kodam XII/Tpr menyampaikan, sejarah keberhasilan pelaksanaan tugas TNI Angkatan Darat dalam melakukan pertempuran hutan tidak hanya ditentukan oleh tersedianya alat peralatan pertempuran modern, akan tetapi juga ditentukan oleh kemampuan taktik gerilya yang dimiliki, militansi dan tingkat profesionalisme prajurit baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan. Oleh karena itu, kata Panglima Kodam XII/Tpr, pertempuran dalam hutan harus senantiasa tetap dipelihara dan ditingkatkan untuk menjadi prajurit yang tangguh dan dapat diandalkan, tegasnya.
Diakhir amanatnya, Panglima Kodam XII/Tpr memberikan penekanan kepada mantan peserta penataran diantaranya, mantapkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan moral dalam setiap pelaksanaan tugas.
Selain itu, agar mempedomani penyelenggaraan latihan pertempuran hutan, sekembalinya ke kesatuan masing-masing latihlah dengan benar agar prajuritmu mendapatkan hasil latihan yang optimal sehingga dapat diaplikasikan secara benar guna mendukung tugas pokok satuan. Juga pelihara kemantapan postur tubuh, kesegaran dan ketangkasan jasmani yang telah dimiliki, guna mendukung kemampuan personel dalam menghadapi pertempuran hutan.