PK Biak-Kosek IV. Letkol Penerbang Urip Widodo atau Ki Urip, atau yang akrab disapa Kang Urip merupakan Pilot Pesawat Angkut C-130 Hercules, Lulusan Akabri Udara Tahun 2000 yang memiliki segudang prestasi. Inilah yang Unik dan mungkin tidak pernah ada di Dunia ini. “Jika Seorang Pilot TNI AU khususnya mampu menerbangkan pesawat dan melaksanakan berbagai manuver aerobatik itu sudah hal yang biasa, tetapi Jika Seorang Pilot mampu berprofesi sebagai Dalang dan Pelukis Karakter Tokoh, itu baru namanya Luar Biasa.” Ungkap Media Center Kosekhanudnas Kosekhanudnas IV Biak, Mayor Lek Joko Dwi Maryanto, ST MM. Apalagi sampai dengan mendapatkan Penghargaan Rekor Dunia MURI untuk kemampuan Dalangnya tersebut, sungguh merupakan hal yang sangat luar biasa dan jarang ada di dunia ini. tambah perwira yang merupakan lulusan yang sama dengan Letkol Penerbang Urip Widodo, yaitu Akabri Udara 2000, saat berbincang-bincang di belakang mess perwira harsono kosekhanudnas IV Biak, Kamis (6-9-2018) malam.
Profesi Dalang dan Pelukis dikatakannya muncul Saat Letkol Penerbang Urip menjabat sebagai Komandan Skadik 401 Lanud Adi Sumarmo, Solo (tempat pendidikan Stukpa), dan semua itu dipelajarinya secara otodidak serta biaya sendiri. “Saat saya masih di skadik terbang jogja, saya sering sembunyi-sembunyi beli wayang kulit dari seorang teman pengrajin wayang kulit, dan uang saya kumpulkan sedikit demi sedikit.” Suatu ketika, Kang Urip menyampaikan secara serius ikhwal harga diri dan masa depan TNI AU “Saya harus menjaga kehormatan Institusi TNI AU dan masa depannya,” ungkap perwira suami dari Ny. Risma Leotika, S.E.
Serta 2 anak yaitu Ratu Annisa Maurisaliha dan Ratu Aiysha Nayla Shabira ini.
Kang Urip juga mengaku siap mengambil segala resiko yang akan menimpanya dalam memperjuangkan kariernya sebagai Perwira Penerbang TNI AU sekaligus dalam menyalurkan profesi yang ditekuninya secara otodidak sebagai Dalang Wayang kulit dan Pelukis. “Kalo saya boleh jujur, saat ini hutang saya ke pengrajin Wayang Kukit masih sekitar 40 jutaan, tidak masalah, nanti pasti suatu saat akan lunas, di mata saya yang tersisa saat ini hanya harga diri TNI AU, saya siap melepas baju seragam TNI AU dan Pangkat dipundak saya demi kehormatan TNI AU,” tegasnya.
Menurut salah satu kerabat kerja Kang Urip, Kepala Dinas Personel Lanud Manuhua Biak, Mayor Adm Yogie Azhar Koto menyampaikan bahwa “Segala pemberitaan negatif berkenaan dengan diri Letkol Penerbang Urip Widodo saat berdinas sebagai instruktur penerbang TNI AU di jogja bisa dilerai dengan opini-opini yang objektif oleh pihaknya.” Gegap gempita perang opini berlangsung saat itu tentang dirinya, tetapi akhirnya reputasinya terselamatkan karena ketekunan Shallat 5 waktu perwira yang selalu low profile ini serta berkat dukungan dari rekan-rekan penerbang sejawatnya. Kinerja Kang Urip Widodo banyak dinilai baik oleh para pimpinan TNI AU dan masyarakat sehingga beliau juga diberikan kehormatan untuk menjadi Komandan Skadron Pendidikan 401, yaitu tempat penggemblengan para calon-calon perwira dari jenjang bintara pada maret 2016 sampai dengan oktober 2017. Setelah jabatan Danskadik tersebut diembannya, beliau lebih banyak waktu belajar dan belajar terus menyalurkan hobi dan bakat nya di bidang Perdalangan dan Melukis karakter seorang atau suatu Tokoh. Selain itu, hikmah dari permasalahan yang dialaminya saat di skadron terbang jogja, menjadikan dirinya mendapatkan kehormatan menerima penghargaan Rekor Dunia MURI untuk Rekor Dalang 24 jam Nonstop yang dilakukan oleh Seorang Perwira Penerbang TNI AU serta sering tampil di berbagai media, baik televisi maupun surat kabar.
Setelah kariernya yang bagus sebagai Danskadik 401 tersebut, Kang Urip mendapat penugasan kembali ke tempat yang baru yaitu sebagai kalambangja Kosekhanudnas I jakarta, meski saat itu dirasakan berat baginya namun tetap tidak mematahkan semangatnya dalam berkarya dan waktu longgarnya lebih banyak untuk menyalurkan hobi nya di bidang perdalangan dan melukis karakter, bahkan banyak pejabat-pejabat TNI AU minta dilukis karakternya oleh Letkol Penerbang Urip Widodo. Selain itu, kang Urip juga banyak mencetuskan gagasan-gagasan dan ide-ide brilian seputar wawasan kesadaran akan pentingnya pemahaman dunia informasi dan Opini yang positif. Semangat tersebut, ia tularkan ke setiap anggota TNI AU dan liftingnya untuk tetap bersabar manakala mendapatkan penugasan yang kurang sesuai serta musti bisa menangkis isu-isu negatif yang akan menjatuhkan reputasi diri dan TNI AU.
Selain itu, Ki Dalang Urip Widodo juga banyak bersinergi dengan berbagai kalangan mulai dari para pakar ilmu, akademisi, masyarakat, LSM, organisasi mahasiswa, tokoh agama serta pemerintah untuk tetap melestarikan budaya bangsa yang saat era digital ini kurang diminati masyarakat Indonesia dan dianggap budaya kuno.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2018 Letkol Penerbang Urip Widodo dipromosikan kembali menjadi PabandyaLat Sops Komando Operasi TNI AU III Biak sampai dengan sekarang. Hal ini sama sekali tidak menurunkan semangatnya sebagai Perwira Penerbang TNI AU dan profesinya sebagai Dalang dan Pelukis karakter Tokoh, bahkan 1 kotak peti berisi ratusan wayang kulit dan alat-alat lukis yang dibelinya secara mandiri dengan jalan menabung turut dibawa menemani kesendiriannya di Pulau papua ini, karena anak-anaknya masih sekolah di jogjakarta bersama istrinya. Tidak hanya berprestasi sebagai Perwira TNI AU saja, Kang Urip juga banyak menorehkan prestasi di bidang sosial, kebudayaan, kemanusiaan dan keagamaan.
Itulah sekelimut kisah Ki Dalang Urip Widodo, Seorang Perwira Penerbang TNI AU yang juga berprofesi sebagai Dalang dan Pelukis karakter Tokoh, berkenaan dengan prestasi dan kiprahnya sebelum menjadi Pimpinan TNI AU di masa yang akan datang. Tentu masih banyak rekam jejak yang telah beliau torehkan terhadap TNI AU dan Negara hingga sekarang ini utamanya di bidang budaya dan seni, ia terus berkomitmen untuk selalu berkontribusi untuk masyarakat. Nah, melihat banyak prestasi yang telah ditorehkan itu, pengalaman kepemimpinannya tersebut membuat Kang Urip Widodo memilki integritas yang tinggi dan sudah sangat teruji jika dipercayakan untuk menjadi Pimpinan TNI AU di masa yang akan datang. Semoga jerih payah Letkol Penerbang Urip ini tidak sia-sia serta dapat menjadi contoh bagi para pemuda pemudi harapan bangsa indonesia untuk bangkit mengembangkan diri serta berkarya. “Hasil tidak akan menghianati Upaya,” Tegas Mayor Lek Joko Dwi Maryanto, ST MM, yang selalu menemani kesendirian dan Mensupport Letkol Penerbang Urip di Kamar Mess nya. (Red/JDM).