Danrem 132/Tadulako: Berbagai pihak telah berpartisipasi menormalisasi Palu, Sigi dan Donggala.

Danrem 132/Tadulako: Berbagai pihak telah berpartisipasi menormalisasi Palu, Sigi dan Donggala.

TNI AD

Situasi Palu, Sigi dan Donggala saat ini mulai membaik. Secara berangsur-angsur aktifitas masyarakat menuju ke kondisi normal. Hal ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak untuk turut serta membangun dan mengembalikan wilayah tersebut seperti sebelum bencana. Demikian disampaikan oleh Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita dalam rillisnya, Selasa, (09/10/2018).

“Secara keseluruhan, personel yang terlibat dalam penanggulangan bencana terdiri dari 6.522 orang anggota TNI dan 2.028 anggota Polri, selain itu banyak relawan yang terjun langsung dilapangan,” terang Danrem 132/Tdl.

“Jumlah tersebut belum termasuk dari unsur-unsur pemerintah yang turut terjun langsung ke lapangan, dimana peran mereka dan para relawan, sesungguhnya sangat luar biasa dan heroik” tegas Agus Sasmita.

Sesuai data yang dilaporkan sampai dengan pukul 17;00 Wita, jumlah warga yang meninggal yang semula 2.002 orang bertambah menjadi 2.037 orang dan sudah dimakamkan seluruhnya.

“Dari jumlah tersebut, jenazah yang dimakamkan secara massal sejumlah 894 orang dan lainnya 1.068 orang diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan mereka” jelas Agus Sasmita.

“sedangkan korban hilang yang terdata sampai hari ini masih 671 orang dan yang tertimbun 152 orang. Oleh karenanya kita masih akan meneruskan pencarian dengan harapan masih ditemukan yang masih selamat” sambungnya.

Menurut Alumni Akmil 1993 ini, dari 14 Rumah Sakit (RS) yang ada hanya 12 RS yang operasional, yaitu 9 RS di Palu, 2 RS Donggala, 1 RS Sigi serta 2 Rumkit Pelayanan TNI yaitu RS KRI Suharso dan Rumkitlap di Balaroa.

“Keberadaan Rumkit tersebut diharapkan dapat menampung pelayanan bagi 74.044 pengungsi, itupun jika memang mereka mengalami keluhan sakit ataupun memerlukan perawatan khusus”, terang Agus Sasmita.

“terkait dengan aktifitas anak sekolah, dari 91 SMA, 128 SMP dan 495 SD yang sudah bisa beroperasional baru 2 SMA dan 1 SMP yang seluruhnya berada di Palu.Sedangkan menurut pengamatan belum ada SD yang beroperasional”sambungnya.

Demikian halnya dengan penunjang perekonomian, menurut Agus Sasmita, dari 8 pasar di palu, 16 pasar di Donggala dan 1 Pasar di Sigi yang sudah beroperasional sejumlah 3 Pasar dan itu juga yang berada di Palu.

“Untuk daerah Donggala, kita sudah distribusikan logistik sebanyak 6 Sorti ke Desa Lende Kecamatan Balaesang Tanjung dan Desa Rano menggunakan Helly serta 4 truk ke Posko pengungsi sektor Kabupaten Sigi” jelas Agus Sasmita.

“Sedangkan untuk mendukung ketersediaan logistik, sampai hari ini kita sudah tambah dapur Lapangan di 6 Lokasi yaitu di Desa Dolo, Pasar Biromaru, Desa Lolu, Desa Sibalaya, dilapangan Madani Biromaru, dan Desa Ngatabaru” Agus menambahkan.

Secara keseluruhan, menurut Danrem 132/Tdl ini menegaskan bahwa sampai hari ini jajaranya yang berada dibawah kendalinya telah mengevakuasi 35 jenazah dan langsung dikuburkan secara massal. Mendistribusikan logistik ke 100 titik di Sigi, memindahkan tenda pengungsian ke lapangan Faqih Rasyid di Makorem 132/Tdl, membuka akses jalan kota Palu ke Kulawi, pendampingan dan pencarian korban di Balaroa dan Petobo, melaksanakan orientasi tanah longsor di Desa Tafae, dan memberikan pengobatan terhadap korban gempa di Kec. Balesang Tanjung, Desa Balaroa, dan Desa Lende.

“Terkait dengan tenda pengungsian, saat ini telah kita siapkan 64 tenda dan MCK di 3 titik yang dikendalikan oleh Dandim 1306/Donggala. Kita rencanakan lusa akan kita siapkan kembali 20 tenda dan MCK di 3 titik lagi Seluruhnya dalam ukuran besar, agar para pengungsi nantinya merasa nyaman” pungkasnya.