Satgas Divisi Infanteri -3/ Kostrad (Divif-3/K) bangun Masjid bagi warga di pengungsian.Meski bersifat sementara, sarana Ibadah tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada warga beribadah dengan khusyuk.
Demikian dikatakan oleh Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar di Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Sabtu (13/10/18).
“selaku Dansatgas PRC PB Divif 3 Kostrad, kami turut prihatin atas apa yang dialami saudara-saudara kita disini. Segalanya harus dimulai dari nol akibat gempa dan tsunami” ujar Josep.
“Demikian juga halnya dengan sarana ibadah, ini merupakan hal yang menurut kami juga tidak kalah pentingnya bagi warga. Oleh karenanya, bersama dengan warga semuanya bahu-membahu membangun mesjid ini” sambungnya.
Ia berharap keberadaan masjid darurat serbaguna yang sedang dibangun ini, selain untuk tempat Ibadah, dapat pula dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para korban bencana alam di Perumnas Balaroa, termasuk untuk sarana pemulihan spiritual dan psikologis.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa masjid darurat ini dibangun dengan materialnya sederhana, yaitu menggunakan kayu, bambu dan terpal.
“Masjid darurat ini bisa menampung ratusan jamaah agar warga yang menjadi korban gempa tetap bisa menjalankan kewajibannya di tengah kondisi bencana,” harapnya.
Sementara di tempat yang berbeda Danbrigif 3/Kostrad yang juga Alumni Akmil ini juga mengirimkan timnya untuk membuat Mandi Cuci Kakus (MCK) daerah pengungsian wilayah Perumnas Bolaroa.
Selain masalah logistik, tenda, dan obat-obatan persoalan MCK juga menjadi masalah bagi para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Sebab urusan MCK yang tidak baik sangat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti diare dan penyakit kulit.
“Banyaknya pengungsi yang tinggal di tenda darurat tersebut, sehingga rentan terhadap berbagai wabah penyakit yang menular dari faktor lingkungan” pungkasnya