Kegiatan kepramukaan bagi siswa-siswi di wilayah perbatasan Papua diberikan sebagai salah satu upaya pembinaan pendidikan bela negara dalam membentuk kader generasi muda yang berkarakter. Melalui kegiatan ini lahir suatu sikap kstaria dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa guna menjaga Keutuhan NKRI.
Hal inilah yang dilakukan Satgas Yonif Para Raider 501/Kostrad Pos Pitewi, disamping tugas pokoknya menjaga kedaulatan negara juga mengenalkan dan mengajarkan ilmu tentang kepramukaan kepada siswa-siwi SMPN 7 Yetti, di Kampung Pitewi, Distrik Arso Timur, Kab. Keerom, beberapa waktu lalu.
Dansatgas Yonif PR 501/Kostrad Letkol Inf Eko Antoni Chandra mengatakan, pramuka bertujuan untuk membentuk kepribadian, menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, serta untuk meningkatkan ketrampilan para Pemuda. “Ketika sudah dewasa, mereka siap menjadi masyarakat yang bermanfaat dan bisa menjadi calon pemimpin bangsa yang handal,”ujarnya.
Dansatgas menyampaikan, dalam latihan ini Satgas 501/Kostrad mengajarkan bagaimana cara membuat tiang bendera menggunakan tongkat dan tali pramuka, dengan membuat pancangan kaki berbentuk segitiga sebagai kuda kuda dari tiang bendera. Kemudian menyambungkan 2 buah tongkat dengan menggunakan simpul tertentu sebagai tiang bendera.
“Setelah tiang dan kuda kuda terbentuk, langkah selanjutnya adalah menggabungkan antara tiang dan kuda kuda tersebut sehingga menbentuk sebuah tiang bendera yang dapat berdiri dengan kokoh,”jelasnya.
“Sebelumnya anggota Satgas mencontohkan cara membuat tiang bendera, dan membagi masing masing kelompok yang terdiri dari 5 sampai dengan 7 orang siswa untuk mempraktekan apa yang telah diajarkan. Personel Satgas berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk memantau hasil pekerjaan sambil membimbing apabila mereka belum paham,”terang Eko.
Lebih lanjut disampaikan, agar suasana makin hidup dan semangat, personel Satgas memberi waktu 30 menit untuk melombakan cara membuat tiang bendera dan bagi kelompok yang kalah mendapat hukuman menggendong kelompok yang menang.
“Dengan metode seperti ini, apa yang kita sampaikan dengan mudah mereka serap, sehingga mereka pun makin termotivasi untuk saling bekerjasama mencapai suatu tujuan yang diinginkan,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 7 Yetti, Sudiyono, S.Pd mengungkapkan, metode yang diajarkan anggota Satgas dalam melatih dan membina siswa di bidang kepramukaan sangat membantu mereka dalam hal kebersamaan.
“Kegiatan pramuka ini makin melengkapi pendidikan formal di sekolah untuk mencapai keberhasilan dalam pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa yang andal di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Sudiyono berharap, kegiatan seperti ini terus dilakukan prajurit TNI di perbatasan agar anak-anak makin semangat bersekolah untuk menimba ilmu, sekaligus pembelajaran bagi mereka untuk melatih kekompakan. “Dengan adanya Bapak-bapak TNI ini, kami para guru juga sangat terbantu dalam mendidik para siswa menggali potensi mereka,”tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Carlos Kekri, salah seorang siswa kelas VIII SMPN Yetti. Dirinya pun senang diajarkan ilmu tentang cara membuat tiang bendera menggunakan tongkat pramuka, bahkan Ia berencana akan membuat tiang bendera di rumahnya sendiri untuk diperlihatkan kepada kedua orang tuanya.
“Ilmu dan pengalaman yang berharga ini, akan saya ditularkan kepada teman-teman yang lainnya agar mereka juga dapat melakukannya sehingga akan lebih terasa manfaatnya,”pungkasnya.