Kodiklatal, (7/11).Sebanyak 26 Siswa Pendidikan Calon Awak Kapal selam (Dikcawakkasel) Angkatan ke 53 TA 2018 yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) melaksanakan latihan Evakuasi penyelamatan Kapal (Free Escape).
Latihan yang berlangsung selama tujuh hari di Diving Tank Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II tersebut dibuka langsung Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Kolonel Laut (P) Muhammad Thohir. Hadir dalam pembukaan tersebut para Komandan Sekolah dijajaran Pusdiksus diantaranya Komandan Sekasel Mayor Laut (P) M. Akbar, Komandan Sekopaska dan Komandan Seselam.
Dari 26 siswa Dikcawakkael yang melaksanakan lattek Free Escape terdiri dua orang Perwira pertama, tujuh orang Bintara dan 17 orang strata tamtama.
Dalam sambutanya Danpusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Kolonel Laut (P) Muhammad Thohir menyampaikan bahwa materi Latihan Free Escape adalah latihan penyelamatan personil bagi awak kapal selam apabila terjadi kedaruratan dan kapal tidak bisa timbul ke permukaan.
Feree Esacape ini merupakan dasar ketrampilan yang wajib dijalani bagi setiap personil yang akan mengawaki kapal selam setelah mendapatkan teori Pendidikan Dasar Kapal Selam (PDKS) di Sekolah Kapal Selam. Sebelum free Esacape di diving tank kedalaman 15 meter lanjut pamen melti tiga dipundak ini, para siswa akan menjalani beberapa tahap latihan terlebih dahulu sebagai pemanasan.
Adapun tahap pemanasan tersebut antara lain tahap pertama mereka akan berlatih di divink kedalaman 5 meter berupa water trapen selama 15 menit, dilanjutkan tahap ketahanan nafas dalam air selama satu menit dan menyelam ke dasar tangki tan pa alat.
Dalam Lattek tersebut para siswa juga akan mendapatkan pelajaran mengenai penggunaan dan pengoperasian peralatan selam diantaranya aqualung, masker, mouthfish, pemberat (balas), Fin dan kelengkapan selam lainya. Selain itu siswa yang mempunyai semboyan “Tabah sampai akhir” ini juga mendapatkan teori mengenai bahaya yang ditimbulkan ketika menyelam dilaut terutama bahaya dari hewan laut dan tumbuhan laut yang berbisa.