Surabaya, Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal VI), Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono,S.H.,M.Tr.Han mengikiti Rapat Koordinasi Perencanaan Anggaran dan Keuangan (Rakor Renaku II) yang dilaksanakan di Wispa Juanda, Sidoarjo, Kamis (22/11).
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji,S.E.,M.M secara resmi membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Anggaran dan Keuangan II TNI Angkatan Laut Tahun 2018 ini.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi tentang mekanisme pelaksanaan anggaran belanja negara dilingkungan Kemhan dan TNI oleh Direktur pelaksanaan anggaran Dirjen perbendaharaan negara kementrian keuangan ibu R Wiwin istanti, SE. AK. M.LAWS, selanjutnya penyerahan plakat oleh Asrena Kasal kepada Ibu R Wiwin istianti.
Diikuti 250 peserta TNI Angkatan Laut dari seluruh satuan, serta dihadiri para pejabat Utama Mabesal, para pemimpin Komando Utama TNI Angkatan Laut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, maupun pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutanya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji,S.E.,M.M mengatakan bahwa, pada Rakor Renaku II lebih memfokuskan kegiatan Tahun Anggaran 2019 nanti, guna meningkatkan kemampuan alutsista secara selektif, peningkatan profesionalisme prajurit dan peningkatan kesejahteraan prajurit.
Salah satu pedoman dalam perencanaan dan anggaran adalah prinsip top-down dan bottom-up. Sering kali kebijakan disalah artikan sebagai petunjuk informal, permintaan, bahkan dijadikan alasan untuk melakukan penyimpangan.
Orang nomor satu dijajaran TNI AL ini menekankan kebijakan memuat prioritas dan sasaran dalam jangka waktu perencanaan yang disusun. Kebijakan adalah perintah dalam melaksanakan tugas untuk melakukan pembinaan kekuatan dan pembinaan kesiapan operasional TNI AL.
Dari struktur kekuatan saja lanjutnya, terlihat bahwa kita memiliki terlalu banyak jenis alutsista yang usianya tua. Sebagai akibatnya sumber daya personel, anggaran, material tersedot untuk merawat dan mengawaki alutsista yang nilai ekononis dan daya tempurnya sangat rendah.
Sedangkan dari segi kesiapan opersional, biaya operasional untuk mengoperasikan kapal-kapal yang tua lebih tinggi. Sebagai akibat dari kurang cermatnya pengelolaan anggaran dan sumber daya lainya, kesiapan operasional TNI AL masih belum memadai.
“Untuk itu cara berpikir yang sama harus digunakan dalam menentukan prioritas alokasi anggaran,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Asrena kasal, Irjenal, Aslog kasal, Pangkoarmada II, Dankodiklatal, Kadiskual, Irbin Itjenal, Waaspam kasal, Waasops kasal, Waaspers kasal, Wagub AAL, Dan STTAL, Danpuspenerbal, Dankodikopsla, Kas Koarmada II , Kas Kolinlamil, Kas Kormar, Danpasmar 1,2,3, Seluruh Danlantamal, Wadan kodiklatal, Kadispsial, Karumkital dr. Ramelan, Para peserta Rakor Renaku.