Purwokerto – Demikian penegasan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han. dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Heri Sumitro, S.Pd., pada Donor Darah dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2018 di Rita Supermall Purwokerto, Selasa (13/12/2018).
Dikatakan Danrem, mendonorkan darah kepada seseorang yang membutuhkan adalah perbuatan kemanusiaan yang sangat mulia. Karena dengan mendonorkan sebagian darahnya, berarti seseorang telah memberikan pertolongan kepada orang lain.
“Dilihat dari urgensinya, donor darah merupakan kegiatan kemanusiaan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial”, terangnya.
“Maksud dan tujuan kegiatan ini, untuk mewujudkan sinergitas antara TNI-Polri, pemerintah daerah beserta komponen dan elemen masyarakat, sebagai persediaan cadangan darah diwilayah Kabupaten Banyumas dan terciptanya kemanunggalan TNI-Rakyat”, jelasnya.
Donor darah dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2018 kerjasama dengan PMI Banyumas, diikuti ratusan warga masyarakat baik TNI, Polri, Pemkab, komponen dan elemen masyarakat dari unsur perguruan tinggi di Banyumas, instansi pemerintahan, swasta, Persit, Bhayangkari, Korpri, serta masyarakat umum lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Danrem 071/Wk menyampaikan apresiasi yang tinggi segenap prajurit TNI dan anggota Polri, pemkab beserta unsur terkait dan segenap pimpinan beserta civitas akademika Unsoed dan UMP Purwokerto dan warga masyarakat Banyumas sekitarnya. “Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada prajurit dan PNS TNI AD, serta segenap warga masyarakat dan komponen bangsa lainnya yang telah dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan”, ungkapnya.
Disamping hal tersebut, Danrem menghimbau kepada prajurit dan PNS TNI AD, serta warga masyarakat agar terus membudayakan donor darah. “Budayakan donor darah, tidak hanya terbatas pada momen-momen hari-hari besar TNI saja, namun dilaksanakan setiap tiga bulan sekali atau secara rutin sebagai pendonor tetap. Semakin banyak orang mendonorkan darah, semakin banyak pula nyawa orang lain yang akan tertolong jiwanya”, pungkasnya.(Kamsi Gautama)