PK,.Jayapura, Sabtu 22 Desember 2018. Senjata Bom Phosphor atau nama kerennya sering di sebut WP (White Phosphorus) atau lebih keren lagi disebut Willy Pete. Tujuan utama penggunaan WP ini adalah utuk pembakaran lokasi musuh atau pengahancuran daerah. Ini adalah senjata kimia pembunuh Massal.
Cara penggunaanya ditembakkan menggunakan Senjata Meriam Artileri Berat dari jarak puluhan sampai ratusan kilo meter bahkan bisa antar pulau, atau dibawa oleh pesawat tempur jenis pengebom, tidak mungkin bisa diangkut menggunakan Hellycopter angkut apalagi hanya dibawa oleh Prajurit Infanteri.
TNI tidak pernah dan tidak akan mau memiliki dan menggunakan senjata kimia pembunuh massal, termasuk Bom Phosphor. Apalagi di Papua kami tdk memiliki senjata Artileri dan tidak memiliki pesawat tempur.
Karena sifatnya membunuh secara massal dan ditembakkan menggunakan senjata Meriam Artileri atau dengan pesawat tempur pengebom, maka tidak mungkin ditembakkan pada lokasi atau daerah yang ada pasukan kawan. Karena seluruh mahkluk hidup yang ada di area dampak bom pasti mati atau paling tidak luka berat dan cacat seumur hidup. Nyatanya pasukan TNI-Polri di Nduga sampai sekarang sehat- sehat saja tidak ada yang kena phosphor.
Alat Utama Sistem persenjataan Alutsista) TNI Yang ada di Papua hanya pesawat Helly Angkut jenis Bell, Bolco dan MI -17. Tidak ada peswat serbu apalagi pengebom.
Bila benar TNI menggunakan Bom Phosphor maka paling tidak seluruh Kab. Nduga sudah habis terbakar dan seluruh manusia dan hewan yang ada di sana sudah mati.
Anehnya orang-orang yang membuat berita propaganda adalah orang-orang konyol dan bodoh, yang tidak mempelajari terlebih dahulu karakteristik suatu senjata atau barang, yang penting bisa membuat berita bohong, menyesatkan atau menfitnah. Dan yang lebih konyol lagi adalah media yang mau memuat suatu berita murahan tampa di dasari oleh suatu data yang akurat.
Demi untuk membuat berita bohong dan upaya Propaganda, KKSB menggunakan segala macam cara dan menampilkan data palsu yang sangat absrud tidak masuk logika.
Propaganda murahan seperti ini sengaja terus digulirkan oleh KKSB, hingga pada akhirnya publik akan lupa bahwa KKSB telah 28 orang sipil pahlawan pembangunan Papua, karena kita disibukkan dengan berita Hoax sebagai bentuk propaganda mereka.