PK.Sidoarjo. —- Komandan Brigade Infanteri 2 Marinir Kolonel Marinir Suliono, S.E memimpin apel gabungan prajurit Brigif 2 Mar di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo. Senin (31/12/2018).
Kegiatan yang dihadiri Wadan Brigif 2 Marinir Letkol Mar Yudi Asmar, Pasintel Letkol Mar Beni Rahim, Pasops Letkol Mar Argo Setiyono, Danyonif 1 Mar Letkol Mar Danang Wahyu Isbiantoro, Danyonif 5 Mar Letkol Mar Arip Supriyadi dan Perwira dijajaran Brigif 2 Marinir tersebut juga diikuti ribuan prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dijajaran Brigif 2 Marinir.
Di depan ribuan prajuritnya, orang nomor satu di Brigif 2 Mar itu mengatakan, kegiatan apel tersebut memiliki makna penting yaitu sebagai sarana kendali untuk menciptakan kekompakan, kebersamaan dan komunikasi yang harmonis dalam Satuan antara pemimpin dan anak buah serta sebagai sarana untuk mengevaluasi pelanggaran maupun kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2018.
Disampaikan pula bahwa pada tahun 2018, Brigif 2 Mar meraih prestasi yang sangat membanggakan yaitu meraih predikat juara umum Binsat Kormar, Rupanpur Terbaik tingkat Kormar, Tamtama Teladan Tingkat TNI AL dan peringkat pertama dalam latihan Muara, Rawa, Sungai dan Pesisir (MUPE) di Lampung.
Komandan Brigif 2 Marinir juga mengharapkan agar seluruh prajurit berhati-hati dalam penggunaan Media Sosial (Medsos), karena bila salah dalam menggunakannya akan merugikan diri sendiri. “Tahun 2019 adalah tahun politik, kalian harus netral dan tidak usah berpihak ke salah satu peserta pemilu,” tegas Kolonel Marinir Suliono.
Sebelum mengakhiri arahannya, Komandan Brigif 2 Marinir memberikan beberapa penekanan yaitu agar meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan profesionalisme dan prestasi di tahun 2019, mengurangi pelanggaran dan berhati-hati dalam berkendara di jalan raya. Selain itu juga selalu menampilkan sosok prajurit yang energik, rapi dan disenangi semua lapisan masyarakat, dengan mampu membaca situasi sehingga bisa mengambil tindakan yang benar, kemudian tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, satuan maupun Korps Marinir.
