Pelaksanaan upacara diikuti oleh Seluruh Perwira, Bintara, Tamtama, PNS Lanal Batuporon dan Pramuka Saka Bahari Dewaruci dengan Komandan Upacara dipercayakan kepada Kapten Laut (E) Erdis.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Suka Adji, S.E., M.M., dalam sambutan menyampaikan bahwa Pertempuran Laut Arafuru yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 telah tercatat sebagai pertempuran laut paling heroik dalam sejarah Republik Indonesia.
Tiga kapal cepat ALRI jenis Motor Torpedo Boat atau MTB, yaitu RI Harimau, RI Matjan Tutul dan RI Matjan Kumbang harus berjibaku melawan tiga kapal kombatan utama dan sebuah pesawat udara angkatan laut kerajaan Belanda.
Ketiga MTB yang tergabung dalam satuan tugas chusus-9 atau stc-9 ini, sebenarnya mengemban tugas infiltrasi mendaratkan pasukan angkatan darat di timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan TRIKORA
Dalam Pertempuran tersebut Komodor Yos Sudarso yang berada di KRI Macan Tutul langsung kumandang “Kobarkan semangat pertempuran” yang diserukan oleh Komodor Yos Sudarso melalui radio telefoni, mengiringi perlawanan RI Matjan Tutul menghadang armada musuh yang lebih unggul kekuatannya.
RI Matjan Tutul tenggelam secara gentle and brave bersama komodor yos sudarso yang gugur sebagai kusuma bangsa. Pengorbanan Pahlawan Samudera itu justru mengobarkan sentimen Nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan berhasil diwujudkan pada tanggal 1 Mei 1963
Para pahlawan pertempuran Laut Arafuru telah memberikan teladan sejati kepada kita yakni sikap Ksatria Rela Berkorban Pantang Menyerah dan tetap gigih sampai akhir. Mereka telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam upaya mempertahankan wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Nilai-nilai kepahlawanan samudera yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu itu harus kita warisi dengan sepenuh hati. nilai – nilai pertempuran laut Arafuru yang luhur ini harus menjadi jiwa dan semangat generasi penerus untuk menghadapi tantangan tugas masa kini dan masa depan yang tidak kalah beratnya,” terangnya.
Menurutnya, Pentingnya arti pewarisan nilai-nilai kepahlawanan pertempuran Laut Arafuru ini, menjadi pertimbangan utama TNI Angkatan Laut menggelar acara doa bersama mengenang pertempuran Laut Arafuru pada malam hari ini. Acara yang baru kita gelar tahun ini dan menjadi bagian dari peringatan hari Dharma Samudera, dimana acara seperti ini juga dilaksanakan secara serentak di semua satuan TNI Angkatan Laut dan unsur-unsur KRI di mana pun bertugas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Setelah selesai pelaksanaan upacara hari Dharma Samudra Letkol Laut (P) Teguh Wibowo M. Tr. Hanla bersama seluruh peserta upacara menuju dermaga Lanal Batuporon guna melaksanakan Tabur bunga di perairan Selat Madura dalam mengenang perjuangan para Pahlawan Samudra.