Semarang – Pelaksanaan Pemilu 2019 sudah semakin dekat, dan Kodam IV/Diponegoro sebagai bagian dari TNI mempunyai tugas mensukseskan penyelenggaran Pemilu itu sendiri. Kodam harus bisa mewujudkan bagaimana Pemilu itu berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Artinya Pemilu dapat berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang ada, tidak ada hambatan, benar-benar aman dan kondusif.
Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M., saat menerima audensi Kepala RRI Regional Semarang, Drs. H. Anhar Ahmad S.H., M.H., M.M., M.B.A., di ruang kerja Pangdam, Selasa (22/1/2019).
Sementara itu, disoal tentang Netralitas TNI, orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro menegaskan, sesuai garis komando, TNI harus Netral. Prajurit dan PNS TNI tidak boleh memihak salah satu pihak atau salah satu kontestan peserta Pemilu.
“Kami tidak akan melibatkan personel maupun fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki TNI dalam kegiatan pemilu seperti kampanye oleh calon/partai tertentu peserta Pemilu. Tidak boleh dan sangat dilarang,” tegasnya.
TNI siap mensukseskan pemilu dan siap membantu penyelenggara pemilu seperti KPU. Semisal KPU mengalami kendala dalam mendistribusikan logistik pemilu, dengan sarana yang dimiliki Kodam IV/Diponegoro siap untuk membantu.
Demikian juga dalam hal keamanan, Kodam siap membackup rekan-rekan dari Polri yang memiliki tugas langsung dalam pengamanan
“Dalam pelaksanaannya nanti, Kodam akan menyiagakan pasukannya sesuai permintaan Kapolda,” terangnya
Pangdam juga menyakinkan, bila ada anggotanya yang melanggar Netralitas TNI akan ditindak tegas.
Begitu ada laporan dari masyarakat atau ada masyarakat yang melihat, kami akan langsung cek, yang bersangkutan langsung dipanggil dan dimintai keterangan untuk mengetahui sejauh mana kadar keterlibatannya.
“Bila benar-benar terbukti, langsung akan kita berikan sanksi sesuai dengan kadar kesalahannya,” tegas Pangdam.
Kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah Jateng dan DIY, Pangdam meminta untuk menggunakan hak pilihnya masing-masing, karena suara ibu bapak sangat berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pilih calon yang terbaik sesuai dengan pilihan hati nurani masing-masing,” pinta Pangdam mengakhiri pembicaraannya.(Kamsi Gautama)