PK.PAPUA – Satuan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG Yonif 725/Woroagi Pos Somografi dibawah pimpinan Letda Inf Fransiskus Nganggu melaksanakan patroli patok perbatasan RI-PNG Monumen Meridian (MM). 4.5 yang merupakan tanggung jawab Pos Somografi. Jum’at, (22/2).
Melaksanakan patroli pengamanan patok perbatasan adalah merupakan tugas pokok Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 725/Woroagi dalam menjaga wilayah yang berbatasan dengan negara Papua New Guinea (PNG).
Melewati gunung, sungai dan rawa serta hutan yang begitu lebat adalah medan yang harus ditempuh oleh anggota Satgas Pamtas Yonif 725/Woroagi untuk mencapai Patok Perbatasn MM. 4.5. Perjalanan menuju monumen tersebut membutuhkan waktu hingga 4 hari (18-22/2), perjalanan pulang pergi dengan berjalan kaki, tentu hal ini bukanlah jarak yang begitu dekat dan tidak mudah.
Namun dengan semangat juang yang tinggi serta semangat untuk menjaga negeri tercinta tidak menyurutkan sedikitpun semangat anggota Satgas Pamtas Yonif 725/Woroagi untuk mencapai Patok Perbatasan MM. 4.5 sekalipun harus melewati medan yang ekstrim.
Setelah berjalan selama 2 hari 1 malam, anggota Satgas Yonif 725/Woroagi-pun tiba di tempat Patok MM. 4.5, Letnan Fransiskus bersama 14 orang anggota lainnya kemudian langsung melakukan pemeriksaan terhadap kondisi patok MM. 4.5.
Setelah dilakukan pemeriksaan, patok perbatasan yang berplat besi itupun masih dalam kondisi baik dan hanya dipenuhi lumut dan alang-alang disekitarnya, oleh anggota Pos Somografi yang dipimpin Letnan Fransiskus kemudian langsung melakukan pembersihan terhadap patok tersebut maupun alang-alang disekitarnya dengan harapan untuk tetap menjaga kondisi patok perbatasan tersebut tetap utuh.
“Meski melalui berbagai medan yang kompleks bukanlah penghalang bagi kami, patok MM. 4.5 yang menjadi tanggungjawab kamipun masih dalam kondisi yang meski terpenuhi lumut dan alang-alang disekitarnya, dan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami dalam menjaga perbatasan negeri ini”, pungkas Letnan Fransiskus.