Tingkatkan Profesionalisme Perwira, Koarmada I Gelar Forum Komandan KRI Di Mako Koarmada I

Tingkatkan Profesionalisme Perwira, Koarmada I Gelar Forum Komandan KRI Di Mako Koarmada I

TNI AL

PK,. Jakarta, 6 Februari 2019,– Dalam rangka meningkatkan profesionalisme Perwira Korps Pelaut di Jajaran Koarmada I, Kepala Staf Koarmada I Laksamana Pertama TNI T.S.N.B., Huatabarat, M.MS., memimpin Forum Komunikasi Antar Komandan KRI di Jajaran Koarmada I, bertempat di Aula Macan Kumbang Mako Koarmada I, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

Kegiatan Forum Komandan KRI ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang terjadi di KRI, khususnya membahas kejadian-kejadian kecelakaan yang terjadi di KRI Jajaran Koarmada I yaitu KRI Kujang-642, KRI Surik-645 dan KAL Marapas. Diharapkan akan muncul ide-ide serta pemikiran-pemikiran dari para Komandan KRI di Jajaran Koarmada I untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di KRI dalam pelaksanaan tugas operasi dimasa yang akan datang.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Staf Koarmada I mengatakan bahwa keberadaan TNI AL yang tangguh dan diperhitungkan di tingkat global dapat terwujud karena adanya kapal perang yang canggih dan diawaki personel-personel yang tangguh serta profesional. Kapal perang merupakan salah satu alutsista yang dipersiapkan utamanya untuk pertahanan dan dilengkapi dengan berbagai persenjataan mulai senjata kecil, besar hingga peluru kendali dan radar serta berbagai kecanggihan lainnya seiring perkembangan zaman. Hal tersebut telah diimplementasikan oleh kebijakan pimpinan melalui renstra TNI AL untuk pengadaan KRI baru dan modernisasi KRI-KRI yang telah ada.

“Koarmada I saat ini telah diperkuat oleh tiga kapal frigate kelas KRI Bung Tomo. Tidak lama lagi KRI Semarang yang baru saja diresmikan akan enambah kekuatan yang dimiliki Koarmada I. Oleh sebab itu, KRI-KRI canggih tersebut harus diawaki oleh prajurit profesional yang memiliki mental kejuangan yang tinggi, serta mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat, melalui pembinaan secara utuh dan menyeluruh agar mampu mencapai sasaran keberhasilan tugas yang optimal,” ujar Pangkoarmada I.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Komandan KRI, Perwira dan ABK harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Pengawak KRI harus peduli terhadap situasi dan kondisi kapalnya serta mengetahui permasalahan-permasalahan sekecil apapun. Keberhasilan untuk mencapai tugas pokok adalah suatu keharusan, namun keselamatan adalah yang utama (safety is paramount), Komandan KRI bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapalnya, baik keselamatan personel maupun materiil.

“Komandan KRI bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan tugas operasi yang diemban unsurnya. Tolak ukur keberhasilan pencapaian tugas operasi tersebut tidak hanya diukur dari tercapainya tujuan dan sasaran operasi, namun harus tuntas tercapai dengan tanpa kerugian material dan personel atau zero accident. Tidak henti-hentinya pimpinan TNI AL selalu menekankan untuk laksanakan tugas dengan baik dan selalu menerapkan zero accident,” tegasnya.