PK,.JAKARTA, – Dalam rangka menguji kesiapan personel maupun senjata, Satgas MPU XXV-K/UNIFIL melaksanakan latihan menembak senjata ringan di lapangan tembak Ebel Es-Saqi, Lebanon Selatan. Tersebut disampaikan Dansatgas MPU Konga XXV-K/ UNIFIL Letkol Cpm Sony Yusdarmoko dalam rilis tertulisnya, Rabu (6/2/2019).
Diungkapkan Dansatgas, meski di daerah penugasan, Satgas dibawah pimpinanya masih tetap menjalankan fungsi pembinaan kemampuan bagi para prajuritnya, yaitu dalam bentuk latihan.
“Penugasan dibawah misi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) ini, akan berlangsung cukup lama, sekitar 1 tahun. Oleh karenanya, kita perlu melakukan penyegaran dan uji kesiapan baik terhadap personel maupun Alutsista yang ada,”ungkapnya.
“Seperti saat ini, kita laksanakan latihan menembak, yang diikuti oleh 75 orang anggota Satgas MPU. Progam ini juga kita lakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut dalam setiap triwulannya,” tambah Sony.
Menyadari akan pentingnya kesiapan operasional Satgas MPU, menurut Sony, meski cuaca tidak terlalu mendukung, para prajuritnya tersebut tetap menjalankan latihan dengan penuh serius dan semangat.
“Cuaca mendung, gerimis dan angin yang bertiup kencang, tidak menyurutkan tekad para prajurit untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta meyakinkan kesiapan mereka dalam mengemban amanah tugas negara di Lebanon,”tegasnya.
“Justru, ini menjadi tantangan, karena saat dalam situasi terburuk , mempertahankan diri dan masyarakat, kita tidak bisa memilih cuaca dan kondisi medan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, lulusan Akmil tahun 2000 ini menegaskan bahwa meski tanpa latihan ini, setiap saat mereka siap ditugaskan langsung ke medan operasi.
“Karena pada dasarnya, setiap prajurit yang berangkat ke daerah operasi (Lebanon) telah dinyatakan siap bertugas, tidak hanya mengikuti serangkaian seleksi yang ketat dan berat, namun juga melaksanakan latihan pratugas ,salah satunya menembak,” terangnya.
“Jadi, penyegaran sekaligus pengujian kemampuan menembak ini, tidak hanya dari aspek akurasi tembakan namun juga berbagai prosedur penggunaan senjata di lapangan yang sangat dinamis, yaitu diantaranya cara mengatasi gangguan senjata serta penyesuaian dengan kondisi medan,” imbuh lulusan Seskoad tahun 2014 ini.
Mantan Dandenpom Solo dan Bogor ini berharap, situasi terburuk yang disampaikannya tadi tidak terjadi dan apa yang dilakukannya juga telah menjadi bagian dari program dari UNIFIL yang menuntut seluruh kontingen jajarannya siap ditugaskan secara profesional dalam menjaga perdamaian di Lebanon. (Dispenad)