Dankodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto Buka Diktukbakat TNI AL 2019

Dankodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto Buka Diktukbakat TNI AL 2019

TNI AL

Kodiklatal, (26/3).Setelah melaksanakan Sidang Penentuan Akhir (Pantukhir), sebanyak 400 orang Tamtama TNI AL berpangkat Kopral Kepala (Kopka) dari berbagai Komando Utama (Kotama) TNI AL mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Singkat (Diktukbakat) Tahun Anggaran (TA) 2019 yang dibuka langsung Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Dedy Yulianto.

Pembukaan pendidikan yang dilaksanakan di lapangan Kawah Candradimuka Kesatrian Puslatdiksarmil Juanda Sidoarjo tersebut diikuti 400 personel terdiri Korps Pelaut, teknik, elektro, Suplay, pomal kesehatan dan marinir. Hadir dalam pembukaan tersebut para pejabat utama Kodiklatal, para Komandan Kodik, Pusdik dan para Komandan Sekolah di lingkungan Kodiklatal.

Dalam amanatnya Dankodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa untuk masuk dalam pendidikan, karena perjuangan  untuk  lolos tahapan seleksi tidak mudah.

“Prestasi yang baik selama berdinas, belum mencukupi persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan ini, karena lulusan Diktukbakat haruslah benar-benar berkualitas yang dibuktikan dengan tes kesehatan dan kesamaptaan  jasmani  yang  prima  serta  seleksi akhir pada pantukhir,” ujar Dankodiklatal.

Dankodiklatal mengingatkan bahwa pendidikan di Puslatdiksarmil selama dua bulan bukanlah proses pendidikan yang ringan. Seluruh siswa harus memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan keprajuritan seiring dengan perubahan status.  “Usia  bukan  merupakan  alasan  karena  apabila  tidak  mampu  mengikuti  dengan  baik,  kemungkinan  tidak  lulus  tetap  ada,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Dankodiklatal berharap agar selama menempuh pendidikan di Kodiklatal, seluruh siswa hendaknya memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan keprajuritan seiring dengan perubahan status dari Tamtama ke Bintara, sehingga mampu dalam menghadapi tugas-tugas yang semakin berat.

Pendidikan  yang  berat  baik  fisik  maupun  mental tersebut, lanjut Dankodiklatal, untuk mengubah  pola  pikir,   pola  sikap  dan   pola  tindak   dari  seorang  tamtama  menjadi  bintara  TNI AL  yang  tanggap,  tanggon  dan trengginas serta mampu melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya, baik di  kapal  maupun  satuan  kerja  TNI AL  lainnya.