Bencana alam banjir bandang Sentani, Kab. Jayapura yang terjadi pada hari Sabtu malam minggu tanggal 16 Mar 2019, meninggalkan duka yang mendalam bagi kita semua terutama para korban yang terdampak langsung bencana. Setidaknya 112 orang dilaporkan meninggal dunia (MD) puluhan orang masih dinyatakan hilang, yang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.
Belasan ribu lebih pengungsi tersebar di hampir 30 titik pengungsian. Sementara kerugian materiil berupa rumah warga, rumah ibadah, fasilitas umum dan infrastruktur juga mengalami kerusakan dan kehancuran yang tidak sedikit jumlahnya.
Namun dibalik dampak dari bencana tersebut juga terdapat anugrah dari Yang Maha Kuasa, bahwa bencana Banjir Bandang Sentani telah merajut kebersamaan dan solidaritas anak Bangsa. Dipelopori oleh TNI/Polri berbagai bantuan mengalir untuk meringankan beban korban, baik bantuan tenaga maupun financial serta bentuk bantuan lainnya.
Dari fihak TNI sendiri saat menerima laporan kejadian bencana di Sentani termasuk kondisi Yonif RK 751/VJS yang ikut terdampak bencana, malam itu juga Pangdam XVII/Cenderwasi Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring langsung memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengerahkan segala potensi yang dimiliki Kodam untuk membantu warga.
Meskipun ada saja orang atau fihak tertentu yang mencibir segala pengorbanan dan dedikasi yang dilaksanakan oleh TNI dalam membantu rakyat. Namun banyak juga pihak-pihak yang mengapresiasi dan menaruh hormat atas segala dedikasi dan pengirbanan TNI/Polri dalam membantu warga.
Salah seorang warga yang ikut terdampak bencana dan menyaksikan langsung bagaimana prajurit TNI/Polri serta relawan-relawan lainnya bekerja siang malam melaksanakan pencarian, evakuasi dan penyelamatan korban yaitu Ketua Lembaga Pengawasan Reformasi (LPRI) Provinsi Papua Elisa Bouway sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada TNI-Polri yang sudah terlibat langsung dalam mengevakuasi korban banjir bandang yang terjadi di Sentani Kabupaten Jayapura sejak 16 maret 2019 lalu.
Apresiasi dan ucapan terimakasi disampaikan oleh Elisa di Jayapura dihadapan awak media pada pada 26/03/2019. “Saya mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-Polri yang telah berkorban secara tulus, membantu mencari, mengevakuasi dan memberikan pelayanan pengungsi masyarakat Sentani yang tertimpa bencana banjir bandang,” ungkap Elisa yang mengaku melihat langsung bagaimana TNI/Polri siang malam memberikan batuan kepada warga.
Selain itu Elisa Bouway juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada saudara-saudara yang berbeda suku, ras maupun agama dengan sukarela terlibat dalam membantu pemerintah daerah meringankan beban masyarakat korban banjir bandang. Menurutnya bencana ini telah merajut kebersamaan dan persatuan seluruh anak Bangsa tampa melihat perbedaan.
Ketua LPRI juga sangat mengapresiasi kepada TNI yang selalu hadir sebagai garda terdepan membantu warga yang sedang mengalami kesulitan di Papua, misalnya kejadian KLB Asmat beberapa waktu yang lalu, TNI adalah institusi terdepan yang mengerahkan segala sumber dayanya untuk menyelamatkan rakyat, demikain pula bencana-bencana lainnya seperti bencana embun beku di Kuyawage Lanny Jaya, insiden Nduga dan lain-lain.
Sebaliknya Elisa juga menyangkan adanya sekelompok orang yang berseberangan dengan NKRI selalu teriak mengatasnamakan rakyat Papua bejuang untuk merdeka pisah dari NKRI tapi sama sekali tidak pernah berbuat sesuatu untuk rakyat Papua. Di saat kami warga Papua menderita mereka ke mana? Merekalah yang menamakan dirinya pejuang kemerdekaan itu yang membuat orang Papua menderita. Mereka melakukan tidakan kekerasan, membantai warga sipil, menghambat pembangunan sehingga orang Papua tetap terbelakang. Ungkap Elisa
Kalian orang-orang yang berseberangan dengan Negara mengatasnamakan rakyat untuk membela kepentingan rakyat, Rakyat yang mana yang kalian bela sementara kami rakyat Papua menderita. Mereka hanya memperjuangkan kepentingan kelompok tampa memikirkan rakyat. Tutup Elisa.
Elisa Bouway Ketua LPRI Papua. Hp. +62 852-4444-5971