PK,.Yogya Barat. Kawasan Selatan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Temon Kulon Progo, merupakan kawasan Sabuk Hijau (Green Belt). Kamis siang (02/05/19), Letjen TNI Doni Monardo selaku Kepala Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) bekerja sama dengan Pemkab Kulon Progo, melaksanakan Penanaman Green Belt berupa 2.000 pohon Cemara udang di sepanjang pantai Glagah sampai Congot sebagai Mitigasi Bencana di Kawasan Selatan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Dalam kegiatan ini diikuti oleh lebih kutang 1000 orang.
Tampak hadir mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Marsda TNI (Purn) Abdul Muis. Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak. Sedangkan para pejabat lain yang hadir antara lain, Kolonel Pnb Agus Pandu Purnama (GM Bandara Adisutjipto). Kolonel Pnb Ferry Yunaldi (Kadisops Lanud Adisutjipto). Kombes Pol Mansur (Dirpolair Polda DIY mewakili Kapolda DIY). Kolonel Infanteri Jaelan ( Kasiter Korem 072/Pamungkas mewakili Danrem 072/Pmk). Didik Catur (Kepala Satker pembangunan bandara NYIA PT AP 1). Ir Gatot Saptadi Sekda Prop DIY mewakili Gubernur DIY. BRAY Mangkubumi (Putri Sultan HB X). Bayudono Suryoadinagoro, M.Sc (Perwakilan dari Puro Pakualaman). Biwara Yuswantana (Kepala Pelaksana BPBD DIY). Erbagtyo Rohan, SH,MH (Kajati DIY). Hasto Wardoyo (Bupati Kulon Progo). Letkol Inf Dodit Susanto (Dandim 0731 /Klp). Kapten Lek Noor Hidayat (mewakili Dansatradar 215 Congot). Akhid Nuryati, SE. (Ketua DPRD Kulon Progo).
Peserta penanaman Green belt melibatkan, TNI AD/Kodim 0731/Klp, Polres Kulon Progo, Satradar 215/Congot, Den B Satbrimobda Sentolo, Paguyupan Patra Pansel Temon, Kanminvetcad IV/17 Klp, Pos AL Karangwuni/Posmat Congot, Pos Polair Glagah Temon, Dinsos ( Relawan/Tagana), GM FKPPI Klp, Hipakad Klp, Paksi Katon Klp, LSM Panji Merah Putih Klp, Pemuda Pancasila Klp, Kokam Klp, Banser Klp, Renggolawe Nanggulan, Mahasiswa serta pelajar dan Masyarakat setempat.
Kepala BNBP RI, Letjen TNI Doni Munardo, menjelaskan inti dari Green Belt, merupakan sebuah program yang sudah beberapa waktu terakhir direncanakan oleh BNPB karena berdasarkan data yang ada sebagian besar wilayah pantai barat Sumatera mulai dari Aceh kemudian ia Sumatera barat Bengkulu Lampung Selatan sampai ke bagian selatan dari Banten Jawa barat Jawa tengah Jawa timur sampai ke bagian timur Indonesia termasuk arah Utara Maluku dan Maluku Utara serta Papua bagian barat hampir semuanya pernah dilanda tsunami baik pada masa ribuan tahun yang lalu maupun dalam kurun waktu 30 tahun terakhir .
Peristiwa yang masih kita ingat dan kita kena dalam kurun waktu yang belum lama adalah tsunami di Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu yang korbannya mencapai lebih dari 150 ribu orang. Akibat dari tsunami ini begitu banyak sudah yang menjadi korban.
” Kalau bisa kita melakukan sesuatu untuk mencegah korban lebih banyak, maka berdasarkan data dari sejumlah pakar salah satu yang terbaik adalah dengan menggunakan metode penanaman pohon” jelas Letjen TNI Doni Monardo.
Pohon sudah terbukti banyak menyelamatkan masyarakat kita, yang di depan atau di bagian pantainya terdapat tanaman dengan ukuran yang cukup besar mereka selamat, dengan sejumlah tanaman yang melindungi kawasan pemukiman mereka. Sehingga sudah wajib untuk saat ini dan juga memikirkan generasi yang akan datang kita semuanya harus melakukan sesuatu yaitu menanam pohon untuk mitigasi tsunami. Tanaman dengan ukuran tertentu sudah sangat kuat mampu menahan gelombang tsunami sampai 88%, artinya sangat besar manfaat dari Green Belt ini, untuk mengurangi risiko terhadap ancaman bencana Tsunami. (NSR/bang natsir).
Komisi VI DPR RI Kunjungi Yogyakarta International Airport.
Yogya Barat. Anggota DPR RI dari Komisi VI, Kamis (02/05/19) melaksanakan Kunjungan Kerja di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Temon Kulon Progo. Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI pada reses masa persidangan IV tahun sidang 2018 – 2019.
Tampak hadir mendampingi Kuker anggota DPR RI Komisi VI ini, Taochid Purnama Hadi (Manager Proyek Pembangunan Bandara NYIA). Kol Pnb Agus Pandu Purnama (GM Angkasa Pura 1 Yogyakarta). Didik Catur (Secretary Legal AP 1). Andek Prabowo ( Kepala GM PT PP).
Sedangkan rombongan Komisi VI DPR RI antara lain, Ir. H. Teguh Juwarno, M.Si (F PAN). Aria Bima (F PDIP). Darmadi Durianto ( F PDIP). Adisatrya Suryo Sulisto ( F PDIP ). Sartono Hutomo ( F PD ). M. Martri Agoeng ( F PKS ). Drh Slamet ( F PKS ). H Abdul Aziz ( F PPP).
Aria Bima (F PDIP) dalam penjelasanya mewakili anggota DPR RI Komisi VI lainya mengatakan ,
Bandara YIA merupakan bandara besar dan berstandart internasional dimana kedepan semua, bisa menampung sebanyak 20 pesawat sehingga bandara YIA sangat luar biasa dan tidak main main.
“Untuk saat ini dimana baru ada satu pesawat tentunya sangat wajar, nanti pengembangannya masih akan terus bertambah kalau Bandara Adi Sucipto sudah beroprasi sepenuhnya untuk kepentingan TNI AU, maka penerbangan komersial nantinya 100% akan di pindah ke bandara YIA Kulon Progo ini. Dan dengan melihat langsung kondisi di sini, sudah sangat siap untuk melayani masyarakat dalam kebutuhan jasa transportasi udara, baik dari maupun akan Yogyakarta ” jelas Aria Bima. (NSR/bang natsir).