Surabaya, 28 Mei 2019.Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II Korps Pelaut angkatan ke-66, selesai melaksanakan Latihan dan Praktek (Lattek) Navigasi Astronomi.
Lattek Navigasi Astronomi yang diikuti oleh 40 Taruna tingkat II Korps Pelaut Angkatan ke-66 dan 11 Anggota Tetap (Antap) AAL ini, ditutup dengan upacara resmi oleh Kepala Departemen Pelaut (Kadeppel) AAL Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni, S.E. di gedung Bawean Departemen Pelaut AAL, Bumimoro Surabaya, Selasa (28/5).
Dalam sambutannya Kadeppel menyatakan, upacara yang kita laksanakan pada hari ini merupakan bentuk simbolisasi secara resmi, selesainya kegiatan Lattek Navigasi Astronomi. “Dimana kita patut bersyukur kepada Allah SWT, karena Lattek ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada kerugian apapun, baik personel maupun material.”
Kadeppel berharap, agar materi latihan yang telah dipraktekkan dapat menjadi bekal bagi para Taruna, dalam mengindetifikasi benda angkasa sebagai referensi penentu posisi kapal yang baik dan benar, menunjukkan benda angkasa sesuai peta bintang dengan baik dan benar, terampil menggunakan Sextant, mengerjakan perhitungan-perhitungan Astronomi serta melihat posisi kapal di peta Mercator sesuai perhitungan dengan baik dan benar, sehingga dapat diaplikasikan dalam kedinasan, khususnya sebagai Perwira Divisi Navigasi di Kapal Perang RI (KRI).
Selain itu, para taruna hendaknya selalu berlatih, dengan kemampuan yang telah didapatkan selama Lattek ini serta tidak henti-hentinya untuk mengisi dengan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, akan menjadikan para Taruna, sebagai calon Perwira mampu beradaptasi di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat.
Pada pelaksanaannya di lapangan, Lattek Navigasi Astronomi dipimpin oleh Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Reynold Steven Langitan. Selain itu, para Taruna AAL telah melaksanakan rangkaian kegiatan, diantaranya promosi ke sekolah-sekolah SMA setempat dan melaksanakan courtesy call ke instansi resmi militer dan sipil setempat guna menambah wawasan para Taruna.
Lattek tersebut, menggunakan KRI Dewaruci, dengan rute pelayaran dari Surabaya menuju Makasar dan kembali lagi ke Surabaya.