Di Tengah  Laut Jawa Unsur Kogasgabfib Armada Jaya XXXVII Laksanakan Serial Latihan Laut

Di Tengah Laut Jawa Unsur Kogasgabfib Armada Jaya XXXVII Laksanakan Serial Latihan Laut

TNI AL

Koarmada II. Surabaya, 12 Juli 2019,.Berada di tengah Laut Jawa, sejumlah unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) yakni KRI Makassar-590, KRI Teluk Banten-516, dan KRI dr.Soeharso-990 melaksanakan serial latihan laut AAROFEX dan NSIC, pada Jumat (12/7/2019) dinihari.

Latihan serial laut ini merupakan salah satu bagian dari berbagai serial latihan yang dimainkan dalam Latihan Puncak TNI AL Armada Jaya XXXVII. Adapun seri latihan lainnya antara lain latihan udara dan pendaratan Marinir, termasuk Peperangan Ranjau yang sudah dilaksanakan oleh Koarmada II beberapa waktu lalu, Peperangan Laut Modern seperti Cyber Warfare dan Information Warfare.

Dalam latihan AAROFEX atau Anti Air Rapid Open Fire Exercise, KRI dr. Soeharso-990 yang berada di jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II menembakkan roket sasaran udara (flare), yang disusul dengan rentetan tembakan meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) dari KRI Teluk Banten-516, dan KRI Makassar-590.

Peluncuran roket dari KRI dr.Soeharso-990 merupakan simulasi latihan menembak sasaran udara pada malam hari atau disebut dengan istilah (Aarofex). Roket tersebut merupakan jenis peluru untuk sasaran udara, pengelabuhan sasaran peluru kendali lawan sekaligus dapat memancarkan cahaya sangat terang (rocket flare). Dalam latihan itu roket yang diluncurkan disimulasikan sebagai pesawat terbang musuh.

Latihan menembak malam merupakan salah satu rangkaian Latihan Parsial dari unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), dimana mereka di skenariokan mendapat serangan udara dari pesawat intai musuh. Ancaman itu direspon oleh kapal-kapal perang yang tergabung dalam Kogasgabfib dengan memberikan perlawanan anti serangan udara.

Hal ini bertujuan untuk melindungi kapal pengangkut pasukan pendarat amfibi Marinir TNI AL yang diincar oleh pesawat udara musuh. Kemampuan pertahanan udara sangat dibutuhkan dalam gelar operasi amfibi, karena ancaman serangan udara musuh dapat berpotensi menimbulkan kerusakan yang signifikan bagi kapal perang bahkan dapat membuat misi menjadi gagal.

Latihan perang malam hari tersebut disaksikan langsung oleh Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si dan seluruh pejabat Latihan Parsial Operasi Daya Yudha Unsur Kogasgabfib yang berada di kapal markas KRI Makassar-590.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments