PK,.—Jakarta, 4 Juli 2019,– Koarmada I memproyeksikan dua unsur KRI dalam Manlap Latihan Armada Jaya XXXVII Tahun 2019 yakni KRI Usman Harun-359 dan KRI John Lie-358. Kedua KRI tersebut pagi tadi bergerak dari Jakarta menuju Surabaya untuk melaksanakan persiapan dan pemantapan personel dan material pada Latihan Armada Jaya, Kamis (4/7).
KRI Usman Harun-359 dan KRI John Lie-358 adalah kapal yang akan ditugaskan sebagai unsur Kogaslagab, bersama dengan unsur dari Koarmada II dan Koarmada III diantaranya KRI Nanggala-402, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Fatahillah-361, KRI Nala-363, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Soputan-923, Pesud CN 235 (P-8304), Helly Panther HS 4209 onboard KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan Helly Panther HS 4207 onboard KRI Usman Harun-359 dibawah kendali Pangkogaslagab yang dijabat langsung oleh Pangkoarmada I Laksamana TNI Muda YudoMargono, S.E., M.M.
KRI John Lie-358 merupakan jenis korvet dikomandani oleh LetkolLaut (P) Andri Kristianto dan KRI Usman Harun-359 merupakan jenis MRLF dikomandani oleh Letkol Laut (P) Himawan merupakan Unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I. Dua kapal perang ini memiliki panjang 89.9 meter, lebar 12.8 meter, dengan berat 1.940 ton. Kapal ini memiliki kecepatan 30 knot, dilengkapi dengan Radar navigasi, radar senjata dan sensor bawah air. Keduanya memiliki kemampuan Anti Air Warfare/peperangan udara, Anti Surface Warfare/peperangan anti kapal permukaan danAnti Submarine Warfare/peperangan anti kapal selam.
Latihan puncak TNI AL ini merupakan latihan dalam uji doktrin dan sebagai uji kemampuan TNI AL dalam menghadapi segala ancaman dan kontinjensi yang berpotensi muncul, mengancam kedaulatan dan keamanan di dan atau lewat laut. Sesuai perkembangan ancaman yang semakin kompleks dibarengi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan berkembang dengan cepat, maka kesiapan kekuatan pertahanan TNI khusunya TNI AL sangat diperlukan.
Perkembangan lingkungan strategis dikawasan maupun didunia akan memaksa TNI khususnya TNI AL terus mengembangkan kemampuan demi tercapainya keamanan nasional dari segala bentukancaman. Ancaman konfensional semakin berkembang dan dilengkapi dengan ancaman menggunakan tekhnologi yang modern. Pergeseran area konflik dan perkembangan konflik memiliki kemungkinan terjadi di Kawasan yang dulunya kondusif berubah eskalasinya semakin tinggi dan menjadi daerah konflik, dan pada akhirnya berdampak pada kondisi keamanan Indonesia. Koarmada I akan selalu terus mempertimbangkan segala kemungkinan untuk mewujudkan keamanan dan kedamaian, sehingga dengan latihan Armada Jaya XXXVII Tahun 2019 ini Koarmada I mempersiapkan diri untuk tetap sebagai benteng pertama dan sekaligus benteng terakhir pertahanan negara di laut.