PK,.Surabaya, 9 Juli 2019 – Ribuan Prajurit TNI Angkatan Laut yang berjumlah 6.534 melaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Manuvra Lapangan (Manlap) Latihan Puncak TNI AL Armada Jaya XXXVII tahun 2019, bertempat di Dermaga Ujung Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Selasa (9/7). Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., yang langsung melaksanakan inspeksi terhadap kesiapan unsur dan prajurit TNI AL.
Dalam kesempatan itu Kasal menyampaikan bahwa, latihan ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI Angkatan Laut dalam meningkatkan kemampuan maupun kesiapsiagaan, guna mengemban amanah rakyat sebagai komponen utama pertahanan negara. ”Penyelenggaraan Latihan Armada Jaya yang merupakan Latihan Puncak TNI Angkatan Laut, bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan operasional, juga sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan latihan”, ungkap Kasal
Adapun personel dan unsur yang terlibat Manlap Armada Jaya ini tergabung dalam tiga Komando Tugas Gabungan (Kogasgab), yaitu Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin), serta empat Satuan Tugas Dukungan (Satgasduk) yaitu Satgasduk Pasukan Khusus, Satgasduk Informasi, Satgasduk Kesehatan dan Satgasduk Teritorial, dengan daerah Latihan di Laut Jawa dan Asembagus Situbondo, Jawa Timur.
“Peperangan Informasi kali ini melibatkan peperangan Siber, dengan Satuan dukungan Informasi, kemudian Dukungan Kesehatan, Dukungan Pasukan Khusus yang diuji sampai dimana kemampuan doktrin dan alat yang ada, serta terakhir Operasi Teritorial. Yang terpenting dalam latihan ini, bagaimana melaksanakan peperangan modern yang dihadapi dalam situasi untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia”, tegas Kasal.
Lebih lanjut Kasal menambahkan, latihan ini juga sebagai uji kemampuan dalam rangka menghadapi Latihan Gabungan yang akan diselengarakan oleh Mabes TNI.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu Koarmada II juga telah melaksanakan latihan peperangan ranjau dengan menggunakan ranjau yang telah dimodifikasi oleh Prajurit Koarmada II sehingga dapat di deploy dari pesawat udara. Disamping latihan penyebaran ranjau juga dilaksanakan latihan tindakan perlawanan ranjau, dimana setelah ranjau-ranjau tersebut dibersihkan, seluruh KRI akan melaksanakan latihan Mine Field Transit (MFT) yaitu prosedur melewati medan ranjau atau proses penuntunan melewati alur terobos pada medan ranjau yang dilakukan oleh kapal penuntun dan kapal-kapal yg dituntun demi keamanan dan keselamatan personel dan kapal itu sendiri.
Alutsista yang terlibat dalam Latihan Armada Jaya kali ini terdiri dari berbagai jenis Kapal Perang (KRI) seperti Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker, Kapal Bantu Tunda hingga Kapal Bantu Rumah Sakit.
Selain Kapal Perang juga melibatkan berbagai jenis Pesawat Udara Fixed Wing dan Rotary Wing, serta Alutsista Marinir seperti BMF-3F, LVT-7, BVP-2, KAPA-K16, How 105, RM-70 Gard, Rubber Boat serta Puluhan Kendaraan Pendarat Amfibi yang akan mendarat di pantai Banongan Jawa Timur.