Polisi Bersama Kemkominfo dan  Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Temukan 32 Konten Provokatif Terkait Papua

Polisi Bersama Kemkominfo dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Temukan 32 Konten Provokatif Terkait Papua

Polhukam

PK,.JAKARTA,.—-Sekitar 32 ribu konten provokatif dan hoaks terkait situasi di Papua dan Papua Barat dihapus paksa oleh tim gabungan siber Polri. Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN), patroli dunia maya mencatat ada sekitar 1.700-an akun media sosial yang menjadi penyebar konten-konten negatif tersebut.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim siber gabungan melakukan patroli selama hampir dua pekan sejak 24 Agustus lalu. Laporan sementara sampai 27 Agustus, kata dia, tercatat penyebaran konten yang dianggap provokatif dan hoaks terkait Papua dan Papua Barat, paling banyak beredar lewat jejaring medsos Facebook dan Twitter.

Sekitar 70 persen, kata Dedi, penyebaran konten yang dianggap provokatif dan hoaks, dilakukan lewat dua jejaring media tersebut. Kanal Youtube yang menyediakan durasi video bergambar lebih panjang, juga dikatakan marak dijadikan laman penyebar informasi yang dianggap bohong dan provokatif tersebut.

Instagram, jelas Dedi, menjadi media sosial yang paling sedikit dalam penyebaran konten-konten yang dianggap negatif tersebut. “Konten-konten dan akun ini kita ajukan untuk di-takedown (dihapus atau dibekukan),” kata Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/8).

Ia menjelaskan, ribuan akun dan konten negatif yang dianggap provokatif dan hoaks itu berhasil diidentifikasi berada di dalam dan luar negeri. Tujuan dan motivasi para pemilik akun dalam penyebaran kabar dan informasi yang dianggap negatif itu, menurut Dedi sama.

Yakni, untuk membuat situasi sosial dan keamanan di Papua dan Papua Barat semakin bertensi tinggi. Padahal, kata Dedi sebaliknya, sampai Rabu (28/8), situasi keamanan dan lingkungan di provinsi paling timur Indonesia itu berangsur kondusif.

Masyarakat di Bumi Cenderawasih, kata dia, sudah melakukan aktivitas yang normal. “Yang paling penting, situasi dan keamanan di Papua dan Papua Barat, sudah kondusif,” ujar dia.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments