Portal Komando Bandung-Koharmatau. —- Kasau meninjau secara langsung hasil pengembangan kemampuan pemeliharaan Depohar 10 yang berasal dari kerja sama hibah dengan Pemerintah Amerika Serikat. Program kerja sama antara TNI AU dengan Amerika ini pada awalnya hanya diperuntukan pada pemeliharaan propeller pesawat C-130 Hercules dan dibagi dalam beberapa phase atau tahap.
Demikianlah yang disampaikan Komandan Satuan Permelihraan (Sathar) 13 Letkol Tek Wawan Darmawan, S.E., M.I.Pol., dalam penjelsannya kepada Kepala staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., saat melakasanakan kunjungan kerja sekaligus melihat secara langsung hasil kerja putra-putra terbaik TNI Angkatan Udara, di Bengkel Propeller Sathar 13 Dehar 10 Koharmatau, Lanud Husen Sastranegara Bandung, Selasa (12/11/19).
Kemudian dalam perjalanannya, program ini berkembang pada peningkatan kemampuan pemeliharaan lainnya. Phase I dilaksanakan dari tahun 2011 hingga tahun 2013 dengan materi seperti bongkar pasang (assembly-disassembly) propeller, perbaikan tingkat ringan – sedang (repair dan troubleshooting) komponen propeller, dan pengujian propeller serta pengadaan peralatan untuk mendukung pemeliharaan tersebut.
Selanjutnya adalah Phase II yang dilaksanakan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Dilaksanakan pengembangan kemampuan Bengkel Propeller hingga tahap pemeliharaan tingkat berat (overhaul) komponen propeller di luar komponen blade dan barrel, termasuk pengadaan peralatan untuk mendukung pemeliharaan terkait.
Untuk mendukung proses overhaul tersebut, dibutuhkan proses NDI (Non Destructive Inspection), Pelapisan (Plating), dan Machining. Awalnya kemampuan ini akan dijadikan satu dengan lokasi di Bengkel Propeller, dikarenakan tugas dari pemeliharaan tersebut menjadi wewenang dari bengkel lain yg tersebar di Sathar 12 dan 13, maka dikoordinasikan agar pengembangan dialihkan ke bengkel2 terkait dgn harapan dapat meningkatkan kualitas pemeliharaan di Bengkel NDI, Plating dan Machining.
Bahkan pada saat Phase II, dari pembicaraan intens antara TNI AU dalam hal ini Depohar 10, kontraktor (Pacific Propeller Inc), dan Pemerintah Amerika Serikat, selain pemeliharaan propeller, dikembangkanlah program Structure Repair Shop yang bertujuan untuk mendukung pemeliharaan perbaikan rangka pesawat C-130.
Khusus pemeliharaan propeller, dikarenakan program kerjasama tidak meliputi seluruh materi pemeliharaan tingkat berat atau overhaul propeller, TNI AU secara swadaya mengadakan PRS Phase III yang bertujuan untuk mendapatkan kemampuan overhaul komponen blade dan barrel yang didukung dgn alat inspeksi berupa Meandering Winding Magnetometry atau MWM utk NDI SHOP dan dua mesin CNC utk Machining Shop.
Dari hibah pemerintah Amerika Serikat dan dukungan APBN ini, terdapat beberapa hasil yang dapat dirasakan diantaranya peningkatan kemampuan pemeliharaan propeller C-130 hingga pada tingkatan pemeliharaan tingkat berat secara penuh (fully overhaul), peningkatan produksi propeller dari rata2 16 assy ke 22 assy per tahun bahkan tahun ini telah mencapai lebih dari 30 assy, dan dukungan pemeliharaan komponen pesawat lain seperti pemeliharaan tingkat berat propeller KT-1B dan roda pendarat (landing gear) pesawat Boeing 737 yg menggunakan mesin shootpeening hasil program PRS.
Selanjutnya program Hydraulic System Shop merupakan pemanfaatan sisa kontrak dari Program PRS Phase II yang tujuannya mendukung perbaikan tingkat sedang komponen Hydraulic pesawat C-130 Hercules. Program HSS sendiri sedang berjalan dan direncanakan akan selesai pada Februari 2020. Peningkatan kualitas pemeliharaan komponen hidrolik C-130, peningkatan produksi dari rata2 150 assy ke 175 assy per tahun, hingga ke dukungan pemeliharaan komponen pesawat lain menjadi pembeda dengan hadirnya program ini.
Selanjutnya, dikarenakan pada saat pelaksanaan program HSS tidak termasuk dalam pemeliharaan wheel, maka Depohar 10 berkoordinasi lebih lanjut termasuk pada setiap review meeting program2 sebelumnya, untuk melaksanakan pengembangan kemampuan Wheel Shop juga dibutuhkan khususnya pada pemeliharaan wheel pesawat C-130. Rencana program ini akan digulirkan pada pertengahan tahun 2020.
Begitu pula dengan kebutuhan kalibrasi peralatan yang dirasa sangat penting mengingat dalam program-program hibah yang telah berjalan, Sathar 13 merasa kesulitan dalam kalibrasi beberapa alat ukur sehingga harus dilaksanakan di luar TNI AU.
Namun rencana program tersebut akan dimulai pada akhir tahun 2020 dengan peningkatan kemampuan Bengkel PMEL (Precision Measurement Equipment Laboratory – Laboratorium Alat Ukur Presisi) Sathar 13 hingga pada level IIB. Level ini merupakan tingkatan yg mendukung kegiatan PMEL pada satu base atau hingga area tertentu.
Sathar 13 Depohar 10 juga melakukan inovasi terkait pemeliharaan propeller lainnya seperti propeller Grob G120TP-A dan propeller Super Tucano. Pada dasarnya Sathar 13 tidak memiliki peralatan bengkel dan peralatan produksi tools yang memadai terkait pemeliharaan kedua komponen tersebut, akan tetapi dengan memanfaatkan beberapa peralatan yang ada, Depohar 10 dalam hal ini Satuan Pemeliharaan 13 telah berhasil berhasil memperbaiki propeller Grob G120TP-A dan propeller Super Tucano.
Contoh pada propeller Grob G120TP-A dimana Sathar 13 memanfaatkan meja pengujian propeller cessna, tutup tempat pemasangan CN-295, sistem distribusi udara tester propeller super tucano, nitrogen cart program HSS dan pembuatan adapter propeller di Sathar 12 dalam rangka membangun tester untuk propeller tersebut. Beberapa alat pasang propeller dan peralatan juga dibuat di Sathar 12 untuk mendukung pemeliharaan propeller super tucano. Kesemuanya itu dilandasi dengan semangat inovasi untuk mendukung operasional Alutsista TNI AU.
Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna S.E., M.M., didampingi langsung Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Dento Priyono, pejabat Tinggi Mabes TNI AU, Pangkohanudnas, Pangkoopsau I,II dan lll, Dankorpaskhas, Danseskoau, serta para pejabat TNI Angkatan Udara Bakorda Bandung. ( Dodik )