PK,.JAKARTA, – Bantu peningkatan pendidikan sekaligus membangun karakter anak-anak Papua, Satgas Yonif Raider 509/Kostrad menjadi tenaga pengajar di Distrik Senggi.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 509/Kostrad, Letkol Inf Wira Muharrohmah, S.H.,Psc., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (17/1/2020).
Diungkapkan Dansatgas, selain anggota, dirinya juga terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk membantu mengajar di perbatasan wilayah timur Republik Indonesia dengan Pupua Nugini ini.
“Kemarin, Kamis (16/1/2020), saya mengajar di Sekolah Dasar (SD) YPK Pengharapan Forwasi Wallay, Distrik Senggi, memberikan materi wawasan kebangsaan bagi siswa-siswi yang duduk di kelas 6 sekolah tersebut,” ujarnya.
Bantu mengajar ke sekolah-sekolah di perbatasan ini, lanjut Dansatgas, sebagai wujud perhatian kepada dunia pendidikan, dan melihat secara langsung kondisi para siswa di sekolah tersebut.
“Kami mengamati bahwa salah satu kendala yang dihadapi sejumlah sekolah di perbatasan adalah kurangnya tenaga guru atau tenaga Pendidik, sehingga kegiatan belajar siswa sedikit terhambat,” jelasnya.
“Mencermati hal tersebut, saya selaku Dansatgas terpanggil untuk membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay,” urai Wira.
Wira yang didampingi beberapa prajurit Pos Kotis Satgas dengan semangat yang tinggi pun siap membantu mengajar di sekolah tersebut sejak Senin pekan lalu.
“Banyak hal yang diajarkan, mulai dari mengajar membaca, menulis dan berhitung. Kita juga memberi materi tentang wawasan kebangsaan, yang diharapkan dapat diketahui sejak dini oleh para siswa,” terangnya.
“Diharapkan dengan wawasan kebangsaan ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan saling peduli antar siswa sejak dini,” tandas Wira.
Di tempat terpisah, Kepala Sekolah Yosua Sima Forki, S.Pd. menuturkan bahwa sekolah yang dipimpinnya ini memiliki jumlah siswa 75 orang, dari kelas 1 sampai kelas 6.
“Setiap kelas terdiri atas 10 sampai dengan 20 siswa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki 4 orang guru, yang terdiri atas tiga guru pegawai negeri dan satu tenaga honorer. Namun mereka tidak bisa selalu hadir bersama dikarenakan tempat tinggalnya sangat jauh dari sekolah,” katanya.
Dirinya beserta para siswa pun berterima kasih kepada Dansatgas beserta anggotnya, yang sudah mau dan rela membantu kegiatan belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay.
“Kepedulian bapak Satgas begitu membantu kami, apalagi sekolah ini sangat kekurangan guru untuk mengajar siswa-siswinya,” tuturnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada bapak Satgas yang secara langsung mau mengajar murid-murid di SD kami,” pungkas Yosua. (Dispenad)