PK,.MAGETAN,.–-Tanggal 28 Maret 2002 silam, merupakan peristiwa yang selalu dikenang oleh seluruh insan TNI Angkatan Udara, lebih khusus oleh segenap personel Skadron Udara 15, Wing 3 Lanud Iswahjudi. Pada saat itu, 2 dari 3 pesawat tempur Hawk yang sedang melaksanakan tugas latihan terbang formasi dalam rangka persiapan tampil pada acara peringatan Hari Jadi ke-58 TNI Angkatan Udara tahun 2002, 18 tahun silam, mengalami kecelakaan di udara.
Para perwira penerbang yang sedang melaksanakan tugas latihan saat itu adalah, Letkol Pnb Fahru Zaini dan Kapten Pnb Teddy Rizalihadi yang mengawaki pesawat Hawk TT-5316 selaku flight leader. Kapten Pnb Andis Solichin dan Kapten Pnb Weko Nartomo mengawaki Pesawat Hawk TT-5310, Mayor Pnb Syahbudin Nur Hutasuhut dan Kapten Pnb Masrial yang mengawaki pesawat Hawk TT-5311.
Pada saat itulah, 2 dari 3 pesawat tempur Hawk yang sedang melakukan terbang formasi mengalami accident, yaitu pesawat Hawk TT-5310 yang diawaki oleh Kapten Pnb Andis Solichin dan Kapten Pnb Weko Nartomo dan pesawat Hawk TT-5311 yang diawaki oleh Mayor Pnb Syahbudin Nur Hutasuhut dan Kapten Pnb Masrial bertabrakan di udara saat melakukan manuver. Empat penerbang terbaik TNI Angkatan Udara tersebut gugur saat melaksanakan tugasnya.
Mengenang kejadian 18 tahun silam tersebut, Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M beserta segenap pejabat teras Lanud Iswahjudi lainnya melaksanakan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat tersebut, yakni di marshaling area dan di Skatek 042, Lanud Iswahjudi, Senin (30/3/2020).
Pada kesempatan tersebut, Marsma Iko kembali menyampaikan rasa dukanya atas kejadian tersebut, sembari mengajak seluruh personel di jajarannya untuk dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang menjadi duka bagi segenap prajurit TNI Angkatan Udara.
“Marilah kita memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga para penerbang yang gugur mendahului kita mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya, sekaligus mengingatkan kita sebagai generasi penerus untuk melanjutkan cita-cita mulia mereka yang rela berkorban mempertaruhkan jiwa dan raganya bagi Angkatan Udara,” demikian diungkapkan Marsma Iko.
Dikedua prasasti lokasi jatuhnya pesawat, Danlanud Iswahjudi dan diiringi oleh Danwing 3, Danskatek 042, Danskadron Udara 15 dan segenap personel penerbang melakukan tabur bunga, sekaligus mendoakan arwah para penerbang Lanud Iswahjudi yang gugur saat melaksanakan tugas mulianya sebagai prajurit Angkatan Udara.