PK,.NTT,.—Bantuan mengajar yang dilakukan Satgas Pamtas Yonif R 142 bukan untuk menggantikan keberadaan guru, namun lebih kepada kepedulian terhadap masa depan anak-anak di Perbatasan RI-RDTL.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif R 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin S.Sos., M.M, dalam rilisnya di Atambua, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/3/2020).
Diungkapkan Dansatgas, personel Pos Lookeu menjadi tenaga pengajar di SD Inpres Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat, Senin (16/3/2020).
“Keberadaan personel kita (Satgas), pada dasarnya bukan untuk menggantikan guru di sekolah tersebut,” jelas Ikhsanudin.
“Selain membantu proses belajar mengajar di sekolah yang mengalami kekurangan guru, kita juga peduli terhadap masa depan anak-anak yang berada di wilayah perbatasan ini,” lanjutnya.
Disampaikan Dansatgas, sebelum terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah, Satgas terlebih dahulu berkoordinasi dan bekerja sama dengan guru dan pihak sekolah, sehingga proses pembelajaran akan lebih baik.
“Selain itu sebelum penugasan, para personel Satgas telah disiapkan dengan berbagai keahlian dan keterampilan, salah satunya menjadi tenaga pendidik,” kata Ikhsanudin.
“Yang kita ajarkan antara lain adalah pembinaan karakter, bela negara, baca tulis hitung (calistung), kecakapan hidup, dan kepanduan, yang memang dapat kita lakukan,” urainya.
Dansatgas berharap keterlibatan dalam proses pembelajaran ini, akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kecerdasan generasi penerus di perbatasan.
“Dengan meningkatnya kualitas pendidikan di sini, diharapkan dapat mencerdaskan generasi penerus bangsa, khususnya yang ada di perbatasan,” ucap Ikhsanudin.
Sementara itu, Bene (45 ) yang juga sebagai Kepala Sekolah SD Inpres Lookeu, menyampaikan apresiasinya atas waktu dan tenaga yang diberikan Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ untuk mencerdaskan anak-anak didiknya.
“Terima kasih, Bapak TNI telah menyisihkan waktu dan tenaga untuk membantu kami dalam mencerdaskan anak-anak di sekolah ini,” kata Bene. (Dispenad).